Jakarta – Ketua DPD I Golkar Sulsel menghadiri rapat pimpinan nasional kerja nasional (rakernas) Partai Golkar. Rapat yang dipimpin langsung Ketua Umum Airlangga Hartarto ini digelar di Ballroom Lantai 2, Gedung Baru, Kantor DPP Partai Golkar, Jakarta Barat, Jumat, 5 Maret 2021.
Taufan Pawe saat diberi kesempatan di podium mengaku siap mengawal apapun keputusan Ketua Umum Airlangga Hartarto. TP juga memperkenalkan yel-yel DPD I Golkar Sulsel. Sorakan penyemangat itu berupa kalimat Airlangga orang baik, Indonesia Partai Golkar, dan Golkar menang-menang.
Yel-yel ini dikumandakan pada setiap pembukaan dan penutupan konsolidasi di DPD I dan DPD II Golkar Sulsel. Diketahui, yel-yel ini hadir karena riak-riak kader Golkar di Sulsel yang menginginkan Airlangga Hartarto maju bertarung di Pilpres 2024.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Intinya kami di Sulsel siap menunggu arahan dan petunjuk Pak Ketum (Airlangga Hartarto) untuk mengamankan segala kebijakan beliau dan siap menyiapkan strategi untuk menaikkan elektoral Golkar dan menaikan elektorak Pak Airlangga di Sulsel,” kata Taufan Pawe.
Tak hanya itu, Wali Kota Parepare dua periode ini melaporkan kondisi Golkar Sulsel pasca dirinya mendapat amanah memimpin. Sejak menerima SK 23 November 2020, dirinya langsung turun mengkampanyekan usungan Golkar di Pilkada Serentak 2020 di Sulsel. Meski waktunya singkat, hasilnya tidak terlalu mengecewakan. Dari 12 pilkada, Golkar berhasil memenangkan enam daerah.
Sementara hasil Pileg 2019, Golkar Sulsel sukses meraih kursi pimpinan DPRD Sulsel. Untuk 24 kabupaten/kota, Golkar berhasil mendudukan kader sebagai ketua DPRD di 10 daerah. Sisanya wakil ketua di 10 daerah, dan hanya empat unsur pimpinan DPRD di daerah.
“Dari hasil Pilkada Serentak 2020 kemarin, ada tiga kepala daerah terpilih bergabung di Golkar. Bupati Selayar Basli Ali yang juga kader. Ada Bupati Toraja Utara Ombas. Keduanya sudah terpilih menjadi ketua DPD II. Satu lagi Wakil Bupati Maros Suhartina yang ingin juga pimpin Golkar Maros,” jelasnya.
Ketua MKGR Sulsel ini dalam laporannya menambahkan, seluruh kepengurusan Ketua DPD II di Sulsel sudah berakhir. Dalam penunjukkan Plt, TP menegaskan adanya ruang kompromi terhadap ketua sebelumnya.
“Kita buka ruang kompromi seluas-luasnya untuk siapa yang dikehendaki menggantikannya, hingga mengawal dan mensukseskan pelaksanaan musda,” pungkasnya. (*)