Beritasulsel.com, Jakarta – Satuan Reserse Kriminal Polres Jakarta Utara berhasil mengungkap dan menangkap komplotan pencurian interior mobil dengan modus memecahkan kaca mobil.
Sedikitnya 4 pelaku berhasil dibekuk petugas, diantaranya NI, dan AJ ditangkap di wilayah Koja Jakarta Utara, serta SA dan MSN selaku penadah di tangkap di wilayah Cakung Jakarta Timur.
Kapolres Metro Jakarta Utara Kombes Sudjarwoko mengungkapkan, komplotan tersebut diringkus, setelah polisi mendapatkan laporan dari seorang korban Supriyadi warga Kodamar Angkatan Laut Kelapa Gading Jakarta Utara.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Yang saat itu korban sedang memarkirkan kendaraannya di areal parkir Gelanggang Olahraga Jakarta Utara pada sore 25 November 2020.
Selanjutya oleh para pelaku, melakukan aksinya dengan cara mobil pelaku memarkirkan mobilnya dengan memepet mobil korban. Setelah dirasa aman, para pelaku memecahkan kaca mobil korban
“Selanjutnya salah seorang masuk ke dalam mobil korban, yang selanjutnya menjarah interior mobil korban, seperti dasboard, blower ac, tape, dan speedo meter,” jelas Kapolres di Mapolres Metro Jakarta Utara, Senin (30-11-2020).
Mengetahui mobilnya menjadi korban kejahatan, korban yang juga seorang pensiunan Angkatan Laut tersebut melaporkan peristiwa itu ke Polres Jakarta Utara.
Tidak menunggu lama, anggota Satreskrim Polres Jakarta dengan sigab menangkap para pelaku dalam waktu kutang lebih dari 6 jam pelaku berhasil ditangkap.
Dari hasil pemeriksaan, Kapolres Jakarta Utara Kombes Sudjarwoko mengungkapkan, para pelaku ini sudah melakukan aksinya sebanyak 20 kali diberbagai wilayah, seperti Tanjung Priok, Pantura, Cikampek, dan Cilincing dengan modus yang sama.
“Motif para pelaku sendiri adalah motif ekonomi, karena mereka mengaku selama corona mereka tidak memiliki penghasilan. Selain itu juga untuk membeli narkoba,”ujar Kapolres.
Guna mempertanggung jawabkan perbuatannya, para pelaku dikenakan pasal 363 KUHP dengan ancaman hukuman maksimal 7 tahun penjara.