RS Sayang Bunda Makassar jadi RS Khusus COVID-19

- Redaksi

Minggu, 22 Maret 2020

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Beritasulsel.com – RS Sayang Bunda yang berlokasi di Jalan Letjen Hertasning, Kota Makassar dikabarkan menjadi RS khusus penanggulangan COVID-19. RS ini akan dijadikan pusat karantina dan Isolasi Covid-19 di Makassar.

Hal itu berdasar info resmi dari Para Relawan Indonesia (PRI) Sulsel. “Alhamdulillah. setelah mengadakan audiens dan mediasi akhirnya ada Owner Rumah Sakit yang merelakan Rumah Sakitnya digunakan sebagai pusat Karantina dan Isolasi Covid-19 di Makassar,” tulis salah satu petinggi Para Relawan Indonesia (PRI) di akun sosial media, Facebook, Minggu 22 Maret 2020.

RS ini memberi solusi sehingga Pasien umum tidak lagi disatukan dengan pasien yang terindikasi Corona baik ODP maupun PDP. Seluruh Pasien yang ada saat ini akan dipulangkan bertahap dan tidak lagi menerima tamu pasien umum.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

“Insya Allah,..Besok akan dibersihkan dan di kondisikan oleh Tim Relawan agar siap menjadi pusat Karantina dan Isolasi Pasien ke depannya,” tambah akun Muh Luqman Munir. Pengelolaan RS semasa karantina dan Isolasi akan dikordinasi oleh Ketua PRI doker Hisbullah Amin dan pihak internal RSU Sayang Bunda.

Pihak PRI juga mengajak warga untuk ikut berpartisipasi lewat donasi atau relawan. Selain itu, berharap masyarakat Makassar untuk ikut himbauan pemerintah untuk tetap di rumah hingga wabah COVID-19 ditanggulangi.

Sementara untuk pengadaan alat-alat medis, PRI akan berkoordinasi dengan Tim Reaksi Cepat Penanganan Covid-19 yang dibentuk pemerintah pusat dan Sulsel

“Kalau di sini kita kordinasi Tim Gugus Tanggap Covid-19 yang telah dibentuk pemerintah provinsi Sulsel,” kata Hasbullah, yang juga dokter spesialis anestesi Rumah Sakit (RS) Wahidin Makassar dan RS Pelamonia Makassar itu.

Pemerhati Kesehatan Makassar, dr Nurhayati Bahrin, mengapresiasi aksi tanggap PRI. Apalagi melihat kondisi wabah yang telah masuk di Makassar.

“Saya berharap para relawan terutama dokter, perawat benar-benar diberi APD sesuai standar. Apalagi saat ini sudah ada pasukan garda depan itu gugur, saat bekerja,” singkatnya saat dihubungi. (rls)

Berita Terkait

Penjual Bakso Ditemukan Tewas Membusuk di Dalam Warung di Makassar
Mayat Pria Ditemukan dalam Kamar Kost di Makassar
Sidang Perdana Kasus Korupsi Pimpinan DPRD Bantaeng di Pengadilan Tipidkor Makassar, Jaksa Andri Zulfikar: 1 Terdakwa Ajukan Eksepsi
Sidang Kasus Dugaan Tindak Pidana Korupsi Pimpinan DPRD Bantaeng 2019-2024, Akan Digelar di Pengadilan Tipikor
Rakerda Tahun 2024, Kejari Bantaeng Dapat 2 Penghargaan Bergensi dari Kepala Kejaksaan Tinggi Sulsel
Hadiri PTBI Tahun 2024, Andi Abubakar Apresiasi Peran Bank Indonesia
Jessica Sollu Diperkosa-Dibunuh Sopir Travel Saat ke Morowali, Begini Kronologinya
Pedagang Wanita di Sulsel Janjikan Korban Kuliah di Jerman: Faktanya Disuruh “Jepit Burung” di Hotel

Berita Terkait

Minggu, 5 Januari 2025 - 22:46

Penjual Bakso Ditemukan Tewas Membusuk di Dalam Warung di Makassar

Kamis, 2 Januari 2025 - 13:36

Mayat Pria Ditemukan dalam Kamar Kost di Makassar

Senin, 23 Desember 2024 - 20:55

Sidang Perdana Kasus Korupsi Pimpinan DPRD Bantaeng di Pengadilan Tipidkor Makassar, Jaksa Andri Zulfikar: 1 Terdakwa Ajukan Eksepsi

Jumat, 13 Desember 2024 - 14:08

Sidang Kasus Dugaan Tindak Pidana Korupsi Pimpinan DPRD Bantaeng 2019-2024, Akan Digelar di Pengadilan Tipikor

Jumat, 13 Desember 2024 - 09:14

Rakerda Tahun 2024, Kejari Bantaeng Dapat 2 Penghargaan Bergensi dari Kepala Kejaksaan Tinggi Sulsel

Berita Terbaru