Makassar, Sulsel – Plt Gubernur Sulawesi Selatan Andi Sudirman Sulaiman kembali menunjukkan kepeduliannya terhadap masyarakat yang membutuhkan bantuan. Kali ini, Plt Gubernur membantu biaya pengobatan Ikhsanul Ramadhan Suandy, 12 tahun, anak laki-laki penderita kanker rektum atau tumor recti.
Ikhsanul atau Adik Ikhsan saat ini tengah menjalani perawatan intensif di RSUP dr Wahidin Sudirohusodo, Makassar.
Adik Ikhsan dari keluarga tidak mampu. Ayahnya, Suandy, warga Jalan Kijang Nomor 27, Kelurahan Labukkang, Kecamatan Ujung, Kota Parepare, tidak memiliki pekerjaan tetap setelah menderita penyakit jantung. Sementara ibunya hanya seorang ibu rumah tangga biasa.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Plt Gubernur pun menyalurkan bantuan berupa uang tunai kepada Adik Ikhsan melalui Bank Sulselbar, Makassar, Selasa, 21 September 2021.
Ayahnya Adik Ikhsan, Suandy sangat berterima kasih dan mengaku terharu atas kepedulian Plt Gubernur. “Terima kasih yang tidak terhingga untuk Bapak Gubernur atas kepeduliannya. Bantuan ini benar-benar sangat berarti untuk biaya pengobatan anak kami, dan untuk kami sekeluarga,” ungkap Suandy.
Plt Gubernur mengutus stafnya untuk mendampingi Suandy dalam mengurus segala administrasi yang diperlukan di Bank Sulselbar, Makassar. “Alhamdulillah, tadi sudah tanda tangan dengan pihak Bank Sulselbar untuk rencana pencairan dana bantuannya. Terima kasih juga untuk Staf Humas Pak Gub yang telah menemani kami dalam pengurusan administrasi,” kata Suandy.
Adik Ikhsan sudah tiga tahun menderita penyakit kanker rektum. Kanker rektum adalah salah satu jenis penyakit yang terjadi pada rektum. Rektum adalah saluran yang menjadi bagian terakhir dari usus besar.
Kanker rektum adalah salah satu kanker ganas pada manusia yang sering terjadi dan jenis kanker paling umum kedua pada kanker usus besar. Kanker kolorektal, kanker yang terdapat pada kolon dan rektum, adalah kanker paling umum kedua dalam seluruh kanker.
Selama tiga tahun, Adik Ikhsan kerap kali menangis saat sakit hebat menyerang dirinya. Tubuh mungilnya harus berjuang melawan kanker rektum yang membuatnya tak bisa BAB dan BAK secara normal.
Awalnya ayah Adik Ikhsan mengira bahwa anaknya menderita ambeien. Ternyata di luar dugaan bahwa sang putra mengidap kanker rektum yang mengharuskan tindakan operasi.
Pasca Adik Ikhsan menjalani operasi dia harus BAB dan BAK lewat lubang pada perutnya. Kotoran-kotoran tersebut akan keluar melalui kantong kolostomi.
Kantong seharga Rp60 ribu per pcs ini harus setiap hari dibeli dan membuat ayah dan ibu Adik Ikhsan sangat kesulitan.
Adik Ikhsan sangat merasa kesakitan ketika duduk bahkan berbaring sekalipun. Apalagi bila selang kateter mampet dan mengenai luka bekas operasi. Tangisnya pecah memenuhi seisi rumah.
Hingga kini, Adik Ikhsan telah menjalani kemoterapi yang kelima. Namun, orangtua Adik Ikhsan masih kesulitan untuk memenuhi biaya transportasi dari tempat kos mereka ke rumah sakit dan pengobatan di luar tanggungan BPJS Kesehatan yang masih rutin harus dibayarkan.
“Tanggal 29 September, anak kami kemoterapi siklus keenam. Kami kesulitan biaya transportasi bolak balik tempat kos ke rumah sakit. Jadi rencananya anak kami mau dikeluarkan dulu dari rumah sakit kembali ke kos untuk sementara. Nanti tanggal 27 September, In Syaa Allah, masuk lagi rumah sakit untuk kemo keenam,” tandas Suandy. (*)