Bantaeng, Sulsel – Tim Resmob bersama Sat Intelkam Polres Bantaeng berhasil mengungkap dengan cepat kasus penganiyaan yang terjadi di Pa’bineang, Kelurahan Lamalaka, Kecamatan Bantaeng, Kabupaten Bantaeng yang mengakibatkan korban meninggal dunia.
Hal tersebut dikatakan Humas Polres Bantaeng melalui Siaran Pers di WhatsApp Grup Humas Polres Bantaeng. Jumat (30 Juni 2023).
Humas Polres Bantaeng menjelaskan bahwa kejadian tersebut berdasarkan LP/B/235/VI/SPKT/Polres Bantaeng Polda Sulsel pada 29 Juni 2023.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Kapolres Bantaeng AKBP Andi Kumara SH, S.IK, M.Si mengatakan pada Jum’at (30 Juni 2023) pagi dan membenarkan kejadian penganiayaan tersebut.
Dikatakan Andi Kumara melalui Humas Polres Bantaeng bahwa penikaman terjadi pada hari Rabu (28 Juni 2023) sekitar pukul 23.45 Wita di Pa’bineang, Kelurahan Lamalaka, Kecamatan Bantaeng, Kabupaten Bantaeng.
“Pelakunya seorang pria berinisial MN (17), warga Jalan Sungai Calendu, Kelurahan Mallilingi, Kecamatan Bantaeng yang ditangkap usai anggota mendapatkan informasi dari pihak keluarga bahwa terduga pelaku ingin menyerahkan dirinya ke pihak kepolisian,” kata Kapolres Bantaeng.
Selanjutnya, kata Kapolres Bantaeng anggota langsung bergerak menuju ke lokasi tempat MN dan berhasil mengamankan MN tanpa adanya perlawanan.
Kemudian anggota juga mengamankan sebilah senjata tajam jenis badik yang merupakan barang bukti yang digunakan pelaku menganiaya korban.
“Bahwa benar dirinya yang melakukan penganiayaan bersama lelaki AJ (DPO) dengan menggunakan senjata tajam jenis badik yang mengakibatkan lelaki A (korban) meninggal dunia,” kata Kapolres.
Lanjut kata Kapolres, bahwa pelaku melakukan penganiayaan karena merasa jengkel terhadap korban karena melihat perempuan L (sepupu Pelaku) bersama korban dan 2 temannya yaitu, lelaki AF (Saksi 1) dan lelaki A (saksi 2), berada diatas mobil milik lelaki MF ditempat yang gelap di jalur dua menuju kantor KPU Kabupaten Bantaeng.
Bahwa sebelum melakukan penganiayaan, kata Kapolres terlebih dahulu dirinya (MN) mencari perempuan L (Sepupunya) berboncengan dengan perempuan Y (Kakak L) dan mendapati motor perempuan Lilis dan 2 orang temannya, yaitu perempuan A dan perempuan S berada di jalur dua menuju kantor KPU atau lebih tepatnya disamping Kantor Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bantaeng.
Selanjutnya MN menanyakan dimana perempuan L dan kemudian kedua temannya menjawab ada diatas mobil.
Setelah itu Pelaku dan perempuan Y, memeriksa mobil tersebut dengan menggunakan senter.
Pada saat melakukan pemeriksaan, datang 3 orang teman Pelaku atas nama lelaki HR, lelaki AJ dan lelaki AF.
Kemudian Korban bersama ke dua temannya keluar dari mobil langsung melarikan diri dan berpencar.
Korban (A) berlari menuju Kp. Pa’bineang, Kelurahan Lamalaka dan naas buat (A) yang didapati oleh Pelaku dan kemudian Pelaku menikam korban sebanyak tiga kali dibagian belakang dan pinggang.
Setelah itu Pelaku meninggalkan TKP bersama dengan perempuan L, perempuan Y dan teman-temannya.
“Pelaku beserta barang bukti sebilah pisau badik telah diamankan di Mapolres Bantaeng untuk proses hukum lebih lanjut,” kata Kapolres Bantaeng AKBP Andi Kumara.
Adapun korban bernama Muhammad Adhi Aqsha Bin Asman yang sebelumnya mendapatkan perawatan medis di RSUD Anwar Makkatutu Bantaeng dan dinyatakan meninggal dunia oleh pihak Ruma Sakit pada hari Kamis (29 Juni 2023) sekitar pukul 01:13 Wita.
Ditambahkan oleh Kapolres bahwa sekitar pukul 02:05 Wita, jenazah korban (A) almarhum (Muhammad Adhi Aqsha Bin Asman) dibawa kerumah duka di Jl. Baji Areng, Kelurahan Banyorang, Kecamatan Tompobulu, Kabupaten Bantaeng.
*(Humas Polres Bantaeng).