Parepare, Sulsel – Kota Parepare menjadi pemenang pertama atau daerah dengan proyek investasi terbaik Provinsi Sulawesi Selatan di ajang South Sulawesi Investment Challenge (SSIC) Forum Pinisi Sultan 2021.
Parepare yang menyodorkan proposal Investment Project Ready to Offer (IPRO) tentang Kawasan Industri dan Pergudangan Parepare dan Sekitarnya (KIPAS) dinilai sebagai proyek investasi terbaik dari delapan daerah yang masuk Top 8 Besar IPRO.
Kepastian itu setelah Wali Kota Parepare, Dr HM Taufan Pawe mengikuti presentasi dan wawancara secara virtual proposal IPRO, Selasa, 14 September 2021.
ADVERTISEMENT
![](https://beritasulsel.com/wp-content/uploads/2024/05/20240526_220927.jpg)
SCROLL TO RESUME CONTENT
Presentasi dan wawancara proposal IPRO Top 8 ini diikuti Parepare, Bantaeng, Barru, Enrekang, Jeneponto, Luwu Utara, Selayar, dan Wajo. Dari 16 daerah yang mengirimkan proposal, delapan daerah ini yang lolos Top 8 besar.
Presentasi dan hasil wawancara Wali Kota Taufan Pawe terhadap prospek investasi KIPAS mampu meyakinkan tim penilai proposal IPRO, sehingga menetapkan Parepare menjadi pemenang pertama. Pemenang kedua adalah Luwu Utara dan pemenang ketiga Barru.
Taufan Pawe (TP) mengapresiasi panelis dan tim juri yang memberikan kepercayaan Parepare sebagai pemenang pertama di ajang ini.
“Saya mewakili Pemerintah bersama masyarakat Kota Parepare mengucapkan terima kasih dan mengapresiasi amanah dan tanggung jawab besar, predikat besar yang diberikan ini. Pada akhirnya bukan Parepare saja yang menikmati tetapi daerah yang ada di sekitarnya,” ungkap TP.
Wali Kota Parepare dua periode ini mengemukakan, Pemkot Parepare berkomitmen dengan prinsip-prinsip dasar berinvestasi, yakni kepastian hukum, rasa aman, nyaman, dan membangun kepercayaan kepada para calon investor.
“Predikat yang diberikan bukanlah hal yang mudah, tetapi kami segera bergerak untuk membuktikan kami siap dari segala sisi. In Syaa Allah Kota Parepare akan menjaga predikat dan amanah ini untuk berbuat baik demi kemajuan Sulsel,” tegas Ketua DPD I Partai Golkar Sulsel ini.
Sementara dalam presentasinya, Taufan Pawe mengatakan, Kawasan Industri dan Pergudangan Parepare dan Sekitarnya (KIPAS) sebagai sumber-sumber pertumbuhan ekonomi baru yang akan mengakselerasi penciptaan nilai tambah barang dan jasa yang diharapkan mampu mendongkrak kemandirian, dan daya saing daerah-daerah di Kawasan Ajatappareng, khususnya di Parepare.
“Sebagai kota jasa perekonomian, Parepare relatif stabil dengan pertumbuhan Produk Domestik Bruto 6.62 pada tahun 2019 di atas PDB Nasional 5.02 pada tahun 2019,” terangnya.
Taufan Pawe mengungkapkan, proyek KIPAS berlokasi di Kelurahan Lapadde Kecamatan Ujung dan Kelurahan Bukit Harapan Kecamatan Soreang. Pengembangan KIPAS mempertimbangkan ketersediaan infrastruktur industri dan infrastruktur penunjang.
“Infrastruktur industri meliputi jaringan energi dan kelistrikan, jaringan telekomunikasi, jaringan sumber daya air, dan jaminan pasokan air baku, sanitasi serta jaringan transportasi,” papar kepala daerah berlatar belakang profesional hukum ini.
Sedangkan infrastruktur penunjang di antaranya perumahan, pendidikan dan pelatihan, penelitian, dan pengembangan. Selain itu kesehatan, pemadam kebakaran, dan tempat pembuangan sampah.
South Sulawesi Investment Challenge atau SSIC, Forum Pinisi Sultan atau Forum Percepatan Investasi, Perdagangan, dan Pariwisata Sulawesi Selatan ini merupakan program Bank Indonesia bekerja sama dengan Pemerintah Daerah, BKPM/Kementerian Investasi, dan Dinas PMPTSP Sulsel, untuk mendorong optimalisasi pengembangan ekonomi daerah.
Sekretaris Daerah Provinsi Sulawesi Selatan sekaligus Ketua Forum Pinisi Sultan, Dr Abdul Hayat mengatakan, SSIC dimaksudkan untuk mencari proyek investasi terbaik di Sulawesi Selatan, dan berdasarkan hasil penilaian proposal IPRO, KIPAS di Parepare, adalah proyek investasi terbaik.
“Kegiatan ini bertujuan untuk mencari proyek investasi terbaik dari setiap Kabupaten Kota di Sulsel untuk kemudian kita promosikan, tidak hanya di dalam negeri tetapi juga luar negeri,” ungkap Abdul Hayat.
Melalui SSIC, Hayat berharap terjadi peningkatan kesejahteraan ekonomi masyarakat khususnya di Sulsel. “Teruslah berkreasi dan berinovasi untuk melahirkan proyek investasi strategis guna meningkatkan kesejahteraan ekonomi masyarakat,” harap Hayat. (*)