Beritasulsel.com – Maraknya penambang yang diduga menambang secara ilegal di Sungai Balantieng membuat sungai tersebut nyaris tak berbentuk sungai lagi.
Sudah bertahun tahun Sungai Balantieng yang melintas di beberapa desa dan kecamatan di Kabupaten Bulukumba, rusak parah akibat para penambang mengeruk material dari sungai tersebut.
Sabtu kemarin 13 November 2021 sekira pukul 16.00 WITA, salah satu mobil dump truk milik penambang hanyut terseret banjir di sungai tersebut tepatnya di Dusun Kacibo, Desa Swatani, Kecamatan Rilau Ale, Kabupaten Bulukumba.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Sumber menyebut bahwa dump truk tersebut adalah milik penambang atas nama A. Hamzah. Dump truk tersebut hendak mengangkut material namun tiba tiba datang banjir yang langsung menyeret mobil tersebut hingga hanyut.
A. Hamzah yang dikonfirmasi melalui sambungan telepon membenarkan hal itu. “Iye mobilku pak, hanyut tadi waktu datang banjir. Mobil ompreng itu pak. Kalau nomor platnya saya tidak ingat pak,” ucap A. Hamzah.
Kepala Desa Swatani Andi Dodi yang juga dikonfirmasi via telpon seluler juga membenarkan hal itu bahwa mobil yang hanyut tersebut adalah milik A. Hamzah yang digunakan sebagai ompreng pengangkut material dari Sungai Balantieng ke tempat penampungan.
Beberapa bulan sebelumnya, para aktivis di Kabupaten Bulukumba telah menyuarakan hal itu bahwa sungai Balantieng rusak parah akibat para penambang mengeruk material dari sungai tersebut.
Mereka berharap pemerintah turun tangan mengantisipasi terjadinya hal hal yang tidak diinginkan seperti banjir dan tanah longsor serta sulitnya para petani mengairi sawahnya akibat rusaknya sungai Balantieng.
Namun hingga hari ini, kata ativis di Bulukumba atas nama Ardianto Sudra, pemerintah seakan tutup mata akan hal itu, penambang ilegal dibiarkan menambang mengeruk material dari Sungai balantieng hingga rusak parah.
“Beruntung hari ini hanya mobil yang terseret banjir dan tidak menelan korban jiwa, tapi kalau dibiarkan terus menerus, maka ke depan mungkin banjir akan lebih besar lagi dan kemungkinan warga yang bermukim dekat dari bantaran Sungai Balantieng akan tersapu banjir. Untuk itu saya minta kepada pemerintah agar mengantisipasi hal ini jangan tutup mata apalagi ikut menjadi penikmat hasil tambang,” ucap Ardianto.
Laporan: Parwansyah.
Editor: Heri.