Makassar, Sulsel – Pelatihan Kepemimpinan Nasional (PKN) tingkat II angkatan VIII yang diadakan Pusat Pelatihan dan Pengembangan dan Kajian Manajemen Pemerintahan Lembaga Administrasi Negara (LAN) RI, resmi berakhir. Jumat, 2/10/2020.
Bagi peserta atau reformer asal Pemerintah Kota Parepare, PKN II ini (sebelumnya bernama Latpim tingkat II) adalah ajang menuai prestasi. Itu karena reformer Parepare banjir penghargaan di PKN II kali ini.
Lima reformer Parepare yakni dr Hj Renny Anggraeny Sari (Direktur RSUD Andi Makkasau), Suriani (Asisten II), Haryanto (Asisten III), HM Iskandar Nusu (Kepala Dinas Kominfo), Amarun Agung Hamka (Kepala Dinas Kepemudaan Olahraga dan Pariwisata), semuanya lulus dengan predikat sangat memuaskan dan memuaskan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
dr Renny mendapat penghargaan The Best Innovations atas inovasinya dalam proyek perubahan yakni aplikasi Sehat Dalam Genggaman Kita (Salamaki).
Lalu Amarun Agung Hamka dengan inovasinya I’M Yours mendapatkan penghargaan stand terbaik. Hamka, sapaannya juga mendapatkan penghargaan The Best Report Design.
Itu masih ditambah Haryanto yang mendapatkan penghargaan untuk kategori The Responsive Reformer, dan piagam penghargaan 10 terbaik.
Wali Kota Parepare, Dr HM Taufan Pawe mengapresiasi capaian prestasi lima reformer pejabat eselon II Pemkot Parepare di PKN II. Taufan Pawe mengemukakan, penghargaan terhadap inovasi para reformer Parepare semakin menguatkan Parepare sebagai Kota Inovasi.
“Inovasi proyek perubahan ini menjawab Parepare adalah Kota Inovasi. Implementasi proyek perubahan ini harus mampu menjawab kebutuhan sekarang dan harus berkelanjutan. Yang terpenting bermanfaat lebih baik di lingkungan kerja dan meningkatkan pelayanan kepada masyarakat,” kata Taufan.
PKN II angkatan VIII ditutup resmi Kepala LAN RI, Dr Adi Suryanto, ikut dihadiri Kepala Puslatbang LAN Makassar, Dr Andi Taufik Amin dan Kepala BKD Provinsi Sulsel Imran Jausi yang mewakili Gubernur Sulsel.
PKN II kali ini diikuti 52 peserta, namun dua di antaranya gugur karena meninggal dan sakit. Lulus 50 peserta dengan mendapatkan berbagai penghargaan. (*)