Kemendagri Dorong Pemda Percepat Penurunan Stunting

- Redaksi

Jumat, 25 Februari 2022

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Jakarta – Stunting merupakan permasalahan multi dimensional, oleh sebab itu Pemda perlu berkolaborasi dengan berbagai pemangku kepentingan untuk menanganinya. Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) mendorong Pemerintah Daerah melakukan aksi nyata penurunan stunting, untuk mencapai target nasional 14% tahun 2024 melalui optimalisasi fungsi kelembagaan dan penganggaran daerah.

Hal tersebut disampaikan Pelaksana Tugas Direktur Jenderal Bina Pembangunan Daerah, Kementerian Dalam Negeri, Dr Sugeng Hariyono pada sela-sela Rakernas Bangga Kencana BKKBN 2022 bertema Penguatan Program Bangga Kencana dan Percepatan Penurunan Stunting melalui Optimalisasi Sumber Daya dan Konvergensi Lintas Sektor, Selasa, 22 Februari 2022.

Sugeng menambahkan, sesuai mandat Peraturan Presiden 72 Tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting, peran Kementerian Dalam Negeri adalah mendorong Daerah membentuk Tim Koordinasi Percepatan Penurunan Stunting Tingkat Provinsi dan Kabupaten/Kota melalui Surat Keputusan Kepala daearah dengan melibatkan Perangkat Daerah, para pemangku kepentingan termasuk TP PKK.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Selanjutnya, daerah di 34 Provinsi dan 514 Kabupaten/Kota untuk mengintegrasikan program dan kegiatan percepatan penurunan stunting dalam dokumen perencanaan daerah (RPJPD, RJMPD, RAD Pangan dan Gizi), mendorong Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kabupaten/Kota menyediakan dan meningkatkan alokasi APBD untuk mendukung program/kegiatan intervesi gizi spesifik dan gizi sensitive.

Secara khusus Sugeng mengapresiasi daerah yang telah membentuk tim percepatan penurunan stunting (TP2S), yang pada 2021 telah tercatat di 34 Provinsi dan 329 (dari 360) Kabupaten Kota. Sementara untuk 2022 tercatat hingga Februari ini baru ada 4 dari 34 Provinsi yang status kelembagaannya sudah disesuaikan dengan Peraturan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional Nomor 12 Tahun 2021. Provinsi itu adalah Jambi, Kepulauan Bangka Belitung, Jawa Barat, dan Jawa Timur. Provinsi lain serta 154 Kabupaten/Kota baru berproses dalam penyusunan kelembagaan (TP2S).

Disampaikan pula bahwa daerah telah mengalokasikan APBD dan telah dimanfaatkan pada 2021 guna percepatan penurunan stunting senilai Rp2,28 triliun, untuk anggaran intervensi spesifik. Dan Rp4,13 triliun untuk anggaran intervensi sensitive. Sehingga total anggaran APBD 2021 senilai Rp6,41 triliun. Diharapkan daerah semakin meningkatkan alokasi APBD-nya pada tahun-tahun mendatang.

Plt Dirjen Bangda juga menekakan agar Aparat Pengawas Internal Pemerintah (APIP) mereviu dokumen perencanaan dan anggaran serta memastikan terlaksananya kebijakan terkait upaya penurunan stunting di daerah. “Bahkan bila dipandang perlu memberikan teguran dan sanksi bagi yang tidak mencapai target,” tegas Sugeng.

“Pada dasarnya memperkuat kelembagaan mulai di tingkat pusat dan daerah, memberikan kuasa penuh Pemerintah Daerah dalam mengambil langkah-langkah aksi kovergensi guna percepatan penurunan stunting di masa-masa pandemi Covid-19 ini sampai pada target nasional tercapai,” tandas Sugeng. (*)

Berita Terkait

Workshop Jurnalistik Peduli HIV/AIDS Digelar di Parepare
Ramadan 1446 H Tahun ke 9 IGD RS Anwar Makkatutu Bantaeng, dokter Sultan: Berbagi Paket Sembako Untuk Warga Kurang Mampu
Viral, Video Warga Sakit Ditandu Pakai Sarung Karena Akses Jalan Rusak
Tim Kesling 13 UPT Puskesmas Dinkes Bantaeng: ‘Inspeksi, Pengawasan dan Sanitasi Takjil di Bulan Ramadan 2025’
Disaksikan Pejabat Pemkab dan PJU Polres, Kejaksaan Negeri Bantaeng Musnahkan Barang Bukti Hasil Tindak Pidana
Uji-Sah, Pasangan Pertama dari Bantaeng Sulawesi Selatatan Yang Ikuti Cek Kesehatan Persiapan Pelantikan Kepala Daerah Serentak dan Dinyatakan Sehat
Hadirkan Dua Pembicara dari Malaysia, Prodi Spesialis Bedah Mulut dan Maksilofasial FKG Unhas Gelar Kuliah Tamu
Tingkatkan Kualitas Pembelajaran, FKG Unhas Gelar Workshop Peningkatan Kapasitas Dosen dalam Memfasilitasi Active Learning

Berita Terkait

Kamis, 27 Maret 2025 - 15:16

Workshop Jurnalistik Peduli HIV/AIDS Digelar di Parepare

Sabtu, 22 Maret 2025 - 02:19

Ramadan 1446 H Tahun ke 9 IGD RS Anwar Makkatutu Bantaeng, dokter Sultan: Berbagi Paket Sembako Untuk Warga Kurang Mampu

Jumat, 21 Maret 2025 - 22:05

Viral, Video Warga Sakit Ditandu Pakai Sarung Karena Akses Jalan Rusak

Selasa, 18 Maret 2025 - 15:35

Tim Kesling 13 UPT Puskesmas Dinkes Bantaeng: ‘Inspeksi, Pengawasan dan Sanitasi Takjil di Bulan Ramadan 2025’

Senin, 10 Maret 2025 - 17:02

Disaksikan Pejabat Pemkab dan PJU Polres, Kejaksaan Negeri Bantaeng Musnahkan Barang Bukti Hasil Tindak Pidana

Berita Terbaru