Tim Kesling 13 UPT Puskesmas di Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bantaeng sejak awal ramadan, berkeliling ke 8 Kecamatan di Kabupaten Bantaeng dan mendatangi beberapa lapak atau kios penjual takjil (Makanan Buka Puasa) dan melakukan inspeksi serta pembinaan sanitasi pangan takjil ramadan.
Kegiatan inspeksi dan pengawasan ini, menyasar penjual takjil yang berada di Kabupaten Bantaeng.
Salah satunya adalah para penjual takjil ramadan di Festival Ramadan Bangkit 2025 di Lapangan Tribun Pantai Seruni Bantaeng.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Di Festival Ramadan Bangkit, Tim Kesehatan Keliling (Kesling) dari Dinkes Bantaeng menyasar 50 tenan pangan takjil. Mereka adalah para penjual pisang ijo, es buah, gorengan, kolak, es cendol, kue-kue tradisional dan aneka makanan jadi.
Tim Kesling dari Dinkes Bantaeng dalam melakukan inspeksi dan sampling di lokasi festival ramadan, menggunakan alat uji tes cepat lapangan guna mendeteksi adanya Bahan Tambahan Makanan (BTM) yang berbahaya.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bantaeng, dr. H. Andi Ihsan, M.Kes kepada media ini pada Selasa (18/03/25), mengatakan: “Semua Petugas Kesling lingkup 13 UPT Puskesmas yang ada di Kabupaten Bantaeng, telah melaksanakan kegiatan ini dimulai sejak awal ramadan yang dilakukan secara serentak dan menyeluruh di area penjualan takjil ramadan di wilayah Puskesmasnya masing-masing”.
“Kegiatan ini rutin dilakukan Dinas Kesehatan Bantaeng beserta jajaran UPT Puskesmas setiap tahun saat memasuki bulan ramadan,” kata Kadis Kesehatan Bantaeng.
Tujuannya, kata dr. Ihsan, agar menciptakan rasa aman bagi konsumen, khususnya masyarakat Bantaeng dalam menikmati takjil yang sehat, berkualitas dan aman dari bahan tambahan makanan yang berbahaya.
“Terkhusus pencegahan penggunaan formalin, borax, rhodamin-b, methylen yellow dan pemanis buatan yang digunakan dalam pangan takjil yang disajikan,” ungkap Kadis Kesehatan Bantaeng.
“Tim Kesling juga memberikaan edukasi terhadap pelaku penjamah pangan takjil untuk tidak menggunakan BTM Berbahaya serta perilaku higiene sanitasi dalam pembuatan dan menyajikan takjil yang dijual dengan tetap memperhatikan penggunaan sarung tangan dan masker,” kata dr. Ihsan.

Disampaikan oleh dr. Ihsan bahwa Tim Kesling juga mengedukasi para penjual takjil tentang penggunaan sarung tangan serta masker pada saat menyajikan makanan.
“Tujuan edukasi Tim Kesling itu agar takjil dapat terbebas dari kontaminasi virus dan bakteri sekecil apapun kemungkinannya saat sampai di tangan pembeli,” kata Kadis Kesehatan Bantaeng.
“Yang diharapkan dari kegiatan ini adalah mencapai tujuan akhirnya. Dimana masyarakat Bantaeng mendapatkan takjil yang sehat dan berkualitas saat berbuka puasa serta pelaku UMKM yang ada dapat tumbuh perekonomiannya. Sehingga ketenangan dan nilai religius di bulan ramadan ini, dapat dicapai di hari yang fitri nanti dan itu sesuai dengan visi Bupati Bapak Uji Nurdin yakni Bantaeng Bangkit, Maju dan Religius,” kata dr. Ihsan.
“Semoga segala bentuk ikhtiar dari kegiatan ini, dapat bernilai ibadah dan mendapatkan pahala untuk kita semua di bulan suci ramadan ini. Aamiin ya rabbal al amiin,” ucap Kadis Kesehatan Bantaeng, dr. H. Andi Ihsan, M.Kes.