Bantaeng, Sulsel – Ketua Pengurus Pusat Himpunan Pelajar Mahasiswa Bantaeng (PP HPMB), Mabrur menyikapi kematian salah satu siswa SMP Athirah Makassar, Basman Nafa Yaskura (15).
Disampaikan Mabrur, bahwa terdapat kejanggalan-kejanggalan atas kematian Basman Nafa Yaskura yang sepantasnya untuk diperjuangkan dalam mengungkap kasus tersebut.
“Kasus kematian Basman menjadi tugas dari aparat kepolisian dalam hal ini penyidik untuk diungkap sebab ada fakta yang bertentangan dengan kronologi yang disampaikan,” kata Mabrur kepada Beritasulsel.com. Kamis, (1/6/2023).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Pihak kepolisian, kata Mabrur, harus bekerja ekstra dalam hal ini. Sebab ini merupakan tanggung jawab secara kelembagaan dan moral.
“Kami dari PP HPMB dengan jelas dan tegas menyampaikan akan terus mengawal dan memperjuangkan kasus kematian Basman,” tegas Ketua HPMB.
“Sebab hal ini menyangkut esensi kemanusiaan yang tak patut untuk diabaikan,” jelasnya.
Mabrur juga menyampaikan agar sebelum adanya hasil penyidikan dan investigasi yang dilakukan oleh pihak kepolisian, pihak-pihak agar tidak melalukan penggiringan opini yang membuat kabur fakta yang akan terungkap.
“Sebagai masyarakat, tugas kita adalah memberikan support kepada pihak kepolisian. Bukan malah menjadi duri yang mencoba merusak kerja-kerja kemanusiaan yang saat ini berlangsung sebab ini bagian dari bentuk perjuangan,” kata Mabrur.
“PP HPMB akan mengawal kasus ini hingga terungkap fakta yang sebenar-benarnya, sebab almarhum adalah pelajar yang juga merupakan warga bantaeng,” tegas Ketua HPMB.
Mengikuti perkembangan kasus ini, Mabrur mengungkapkan bahwa hingga saat ini kematian Basman Nafa Yaskura masih menyisakan tanda tanya bagi keluarga. Sebab ayah dari Basman yakni Benny Yusuf Nurdin menyampaikan bahwa terdapat kejanggalan di lokasi tempat kejadian perkara.
“Anak saya bukan bunuh diri, kemungkinan ada tangga dia naik terus terpeselet jatuh. Itu kemungkinan yang paling kuat,” kata Benny kepada Mabrur.