Beritasulsel.com — Ajudan Jenderal Kodam (Ajendam) XIV/Hasanuddin sejak awal bulan Januari 2019 gencar melakukan kampanye penerimaan prajurit TNI AD, baik melalui pamflet atau selebaran, sosialisasi ke sekolah-sekolah termasuk melakukan siaran di Radio Republik Indonesia (RRI), bertempat kantor RRI Jl. Riburane Makassar.
Kasi Mindiasah Mayor Caj Andi Hasrul, selaku penyelenggara dalam kampanye penerimaan prajurit tersebut menjadi pembicara yang didampingi oleh Kasipenmedlek Pendam Hasanuddin Mayor Inf Edy Purwanto dalam program Siaran TNI Polri, dipandu oleh Idham Malik, yang merupakan salah satu pewarta senior RRI.
Acara yang dikemas secara live dan interaktif berlangsung 30 menit dimulai pada pukul 11.00 Wita yang mendapat respon cukup hangat dari pendengar setia RRI di wilayah Sulawesi
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Beberapa materi yang disampaikan Mayor Hasrul selaku narasumber, antara lain terkait penerimaan calon prajurit TNI AD tahun 2019, yang bersumber dari Perwira, Bintara dan Tamtama. Yang dijelaskan secara bertahap, sesuai jenjang pendidikan yang dibutuhkan, diawali pada bulan Maret sampai bulan Oktober 2019.
Selain itu dalam waktu yang terbatas, Kasi Mindiasah juga menyampaikan secara singkat peryaratan umum tentang pendaftaran menjadi calon prajurit TNI AD.
Yakni memiliki ijasah surat tanda tamat belajar (STTB) sesuai dengan jenjang pendidikan yang di butuhkan, WNI (warga negara Indonesia) setia kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia, sehat jasmani dan rohani, tidak cacat/bertato, tidak tersangkut organisasi terlarang, tidak mempunyai catatan kriminal, dan tidak kehilangan hak menjadi calon prajurit.
“Bagi calon prajurit, pengecekan tahap awal dilaksanakan di Panda (Panitia Daerah) dan Sub Panda baik di Makassar, Watampone Bone, Mamuju Sulbar dan Kendari Sultra yang meliputi administrasi, kesehatan pertama serta postur” ujar Hasrul
“Sedangkan ditingkat pusat dilaksanakan oleh Panpus (Panitia pusat), meliputi pemeriksaan administrasi, kesehatan kedua, kesegaran jasmani (A, B dan postur disusul ketrampilan renang), kemudian pemeriksaan mental idiologi, pemeriksaan psykologi, dan akademik,” tambahnya.
“Masuk TNI tidak dipungut biaya, alias gratis. Untuk itu, jangan mudah percaya apabila ada oknum atau para calo yang menjanjikan kelulusan dalam penerimaan calon prajurit TNI,” pungkasnya
Sesi terakhir siaran langsung tersebut adalah tanya jawab dengan pendengar RRI di wilayah Sulawesi yang sangat antusias memperoleh penjelasan untuk menjadi prajurit TNI AD. (Sambar/BSS)