Beritasulsel.com – Dinas Pendidikan Sulawesi Selatan (Disdik Sulsel) sudah memastikan bahwa ijazah Sekolah Menengah Atas (SMA) milik anggota DPRD Sulsel terpilih, Tasming Hamid, asli keabsahannya.
Dilansir dari Harian Fajar, Jumat (19/04/2024), Kadisdik Sulsel, Andi Iqbal Najamuddin menjelaskan bahwa setelah melakukan verifikasi, ijazah Tasming dinyatakan valid atau asli.
Dalam penjelasannya tersebut, Iqbal merinci bahwa Tasming merupakan alumni SMA Maha Putra Tello. Dia menyelesaikan pendidikan SMA-nya di sana pada tahun 2005 lalu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Tasming mengambil program studi Ilmu Pengetahuan Alam (IPA). Dalam ijazahnya juga tercantum Nomor Induk Siswa (NIS) miliknya 20293. Dia dinyatakan lulus setelah melewati ujian Akhir Nasional (UAN) dan Ujian Akhir Sekolah (UAS).
Di tempat terpisah, Tasming menanggapi isu ijazah palsu yang dialamatkan kepada dirinya melalui sambungan telepon, Sabtu (20/04/2024).
Tasming mengatakan bahwa peristiwa tersebut merupakan hal yang wajar dalam kehidupan berdemokrasi.
Kata dia, seluruh warga masyarakat punya hak melakukan sosial kontrol, termasuk mereka yang berkecimpung di lembaga swadaya masyarakat (LSM).
“Social control atau kritisisme publik itu enzim bagi demokrasi. Kita membutuhkannya agar nalar publik terawat,” ujarnya.
Tasming merasa tidak terusik sedikit pun dengan tuduhan ijazah palsu karena memang selama ini tidak ada masalah dengan ijazahnya.
“Mungkin banyak orang merasa tergelitik kalau tiba-tiba ijazah SMA saya dibilang palsu. Padahal sudah tiga kali saya gunakan untuk mendaftar calon anggota legislatif dan juga untuk melanjutkan pendidikan S1 dan S2. Ada institusi negara yang melakukan verifikasi saat saya menjalani dunia akademik dan masuk di dunia politik (baca; ikut pileg). Kok baru sekarang dipersoalkan,” ungkapnya.
“Pun begitu, saya tidak pernah menghalang-halangi upaya mereka untuk membuktikan tuduhannya. Silahkan kalau memang mereka merasa punya bukti atas tuduhannya,” sambungnya.
Tasming mengaku berpikiran positif terhadap pihak yang menuduhnya menggunakan ijazah palsu.
“Saya positive thinking ke mereka, tujuannya untuk mengungkap kebenaran dan menegakkan aturan dalam kapasitasnya sebagai sosial kontrol,” ujarnya.
Dia menegaskan secara pribadi sudah memaafkan dan tidak ada dendam sedikit pun kepada pihak yang menuduhnya menggunakan ijazah palsu.
Baginya, semuanya sudah terang bederang usai Kadisdik Sulsel dan Kepala sekolah SMA Maha Putra Tello memberi penjelasan kepada publik terkait status ijazahnya.
Terakhir Tasming mengajak kepada semua pihak untuk bersama-sama mewujudkan demokrasi (pilkada) damai dengan menghindari hal-hal yang berpotensi menimbulkan perpecahan. (*)