Beritasulsel.com – Erna Mardani (39) wanita asal Desa Meraka, Kecamatan Lambuya, Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara, meninggal usai melahirkan di atas KM Thalia saat menuju Nunukan, Kalimantan Utara, Rabu (21/11/2018).
Erna sendiri bersama dua anaknya menuju Nunukan untuk bertemu suaminya yang menjadi TKI di Malaysia.
Menurut Manager RSUD Nunukan yang juga dokter kandungan, dokter Dulman, kematian Erna disebabkan proses kelahiran yang tidak mendapat bantuan tenaga medis. Hal ini dipaparkan oleh dokter Dulman, Kamis (22/11/2018).
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
“Informasi keluarga yang membawa bayi laki-laki ke RSUD Nunukan, tembuninya (plasenta) tertinggal di dalam. Itu memang kondisi berbahaya, itu menjadi penyebab hilangnya nyawa,” katanya.
Beruntung, bayi laki-laki yang dilahirkan korban sempat tertolong dan selamat. Tidak adanya dokter di dalam pelayaran yang bisa memakan waktu lebih dari satu hari sangat berisiko bagi penumpang yang sedang hamil.
“Kalau ada dokter hal itu tidak perlu terjadi, masalahnya di kapal tidak ada dokter,” imbuhnya.
Meski lahir secara prematur, bayi yang dilahirkan Erna Mardani langsung dibawa pulang setelah mendapatkan perawatan di RSUD Kabupaten Nunukan. Sementara korban langsung dimakamkan di pemakaman umum Nunukan. [Kompas]