Beritasulsel.com — Jumlah korban tewas akibat banjir bandang di Kabupaten Jayapura, Provinsi Papua, yang terjadi pada Sabtu 16 Maret 2019, saat ini sudah mencapai 83 orang.
Kapolres Jayapura AKBP Viktor Makbon mengatakan, hingga pukul 18.30 WIT tercatat 83 orang meninggal dunia, 75 orang luka ringan dan 84 orang luka berat.
Dia menjelaskan bahwa korban banjir bandang terbanyak berasal dari Distrik Sentani. Pencarian terhadap warga yang menjadi korban, katanya, akan dilanjutkan Selasa (19/3/2019) dengan mengerahkan personel TNI-Polri dan masyarakat.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Makbon mengatakan, saat ini tercatat 5.725 orang mengungsi akibat banjir bandang. Mereka ditampung di tujuh titik termasuk di Gunung Merah.
“Untuk meringankan beban para pengungsi sudah dibuka tiga dapur umum termasuk di Mapolres Jayapura di Doyo yang melayani 500 bungkus,” kata Viktor Makbon, Senin (18/3/2019).
Sementara itu, Rumah Sakit (RS) Bhayangkara sejak Minggu (17/3/2019) sudah menerima 64 kantong berisi jenazah korban banjir bandang di Kabupaten Sentani, Papua.
Kabid Dokkes Polda Papua Kombes dr Ramon Aninam mengatakan, dari 64 kantong jenazah baru 26 kantong yang sudah teridentifikasi, termasuk empat kantong jenazah yang akan diserahkan ke pihak keluarga Senin malam. “Sebelumnya Minggu telah diserahkan 22 jenazah ke pihak keluarga,” ucapnya.
Identifikasi yang dilakukan baik dengan pemeriksaan melalui ante mortem maupun post mortem guna memastikan identitas korban yang dicocokan dengan keluarga.
Dia mengakui, untuk mempercepat proses identifikasi korban tim dibantu lima orang ahli forensik dari Mabes Polri. Ahli forensik yang diperbantukan termasuk tenaga ahli forensik gigi.
Bencana alam akibat guyuran hujan deras selama 7 jam memicu terjadinya banjir bandang, Sabtu (16/3/2019) malam. Peristiwa itu menyebabkan 11.725 keluarga terdampak. Upaya penanganan pemerintah daerah setempat telah dilakukan sejak hari pertama pascabanjir bandang.
Pos Komando yang didirikan di Kantor Bupati Jayapura telah melayani korban luka dan terdampak melalui pelayanan medis maupun dapur umum. Pelayanan medis telah didukung dengan beroperasionalnya kembali RSUD Yowaris. Sementara RS Dian Harapan, RS Bhayangkara, RS Abepura dan RS Aryoko difungsikan sebagai rumah sakit rujukan.
Diketahui, banjir bandang menerjang sembilan kelurahan dengan tiga kelurahan mengalami kerusakan parah, yakni Dobonsolo, Doyo Baru dan Hinekombe. Kesembilan kelurahan yang terdampak yaitu Kelurahan Dobonsolo, Hinekombe, Hobong, Ifale, Ifar Besar, Keheran, Sentani Kota, Sereh dan Kelurahan Yobhe.
Hasil pendataan sementara, banjir menyebabkan 350 unit rumah rusak berat dan 211 unit terendam di BTN Bintang Timur Sentani. Sejumlah fasilitas umum juga mengalami rusak berat, yaitu sekolah 8 unit, tempat ibadah 3 unit, drainase 8 unit dan jembatan 3 unit.[inews]