Jatim – Pelaku tindak pencurian dengan kekerasan seakan tak pernah jera dalam melakukan aksinya, berbagai upaya dilakukan agar mendapatkan mangsa. Salah satunya adalah mencari ide-ide baru untuk memperdaya mangsanya.
Seperti yang berhasil diungkap oleh tim tindak kejahatan disertai kekerasan (Jatanras) Polda Jawa Timur baru-baru ini. Tiga kawanan perampok berhasil diringkus, mereka adalah Hermawan, Munir dan Andik. modus yang digunakan ketiga perampok yang mengincar nasabah bank tersebut juga terbilang baru.
Dimana Hermawan yang bertugas sebagai pengintai ikut mengantre bersama para nasabah bank yang hendak mengambil uang di Bank, Hermawan dengan teliti melihat satu persatu nasabah bank yang mengambil uang, apabila ada nasabah yang berdiri lama dan mengambil uang dalam jumlah banyak, maka nasabah tersebut yang ditandai dan ditarget.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Setelah mendapat target, Hermawan kemudian menghubungi rekannya yakni Munir dan juga Andik untuk segera membuntuti mobil yang digunakan targetnya, apabila mobil target berhenti disebuah rumah makan atau direst area maka disitu Munir dan Andik Beraksi merampas tas yang digunakan korban.
Apabila mobil korban tidak berhenti, maka Munir dan Andik akan menebar paku payung tepat dijalan yang dilalui mobil korban, setelah mobil korban mengalami ban kempes terpaksa berhenti, Munir dan Andik lalu beraksi melakukan pecah kaca menggunakan benda seperti obeng dan benda lainnya lalu mengambil tas yang berisi uang korban.
Hal itu diungkapkan Pjs Kasubdit Jatanras Polda Jatim AKBP Leonard Sinambela, saat melakukan gelar perkara di Mapolda Jatim, Rabu (29/8/2018) “Jumlahnya tidak pernah sedikit. Kalau jutaan saja nggak mau mereka. Paling sedikit puluhan juta sampai ratusan juta” terang Leonard.
Untuk keselamatan, Leonard berpesan kepada seluruh masyarakat khususnya yang mau membawa uang dalam jumlah banyak, agar tidak segan segan meminta pengawalan kepada aparat kepolisian. “jangan segan segan meminta pengawalan aparat kepolisian. Daripada terjadi seperti ini, perkara seperti ini cukup banyak. Mintalah aparat polisi terdekat agar mengawal” sebut Leonard.