Ajudan dari tokoh utama Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) yang bergerak di Kabupaten Puncak Jaya, Papua, menyerahkan diri ke jajaran TNI. Dia juga berikrar di hadapan Dandim 1714/Puncak Jaya untuk setia pada NKRI.
Kapendam XVII/Cendrawasih, Kolonel Inf Muhammad Aidi mengatakan, ajudan Goliat Tabuni (tokoh), Telangga Gire (30), bersama Piningga Gire (25), Tekiles Tabuni (30) dan Perengga (27) berikrar setia pada NKRI pada Sabtu (8/6/2019) pukul 08.15 WIT.
Mereka menyatakan setia pada NKRI di hadapan Dandim, Letkol Inf. Agus Sunaryo, didampingi 25 orang anggota Kodim di Kampung Wura, Distrik Illu.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
“Mereka juga menyerahkan satu pucuk senjata api jenis Mosser dan sejumlah amunisi Cal. 7,62,” kata Aidi dalam siaran persnya di Kota Jayapura, Papua, Senin (10/6/2019).
Menurut Telangga bahwa senjata tersebut adalah milik polisi yang dirampas pada saat penyerang Polsek Karubaga Kabupaten Tolikara pada 2013 lalu.
Proses penyerahan diri berawal dari komunikasi dengan seorang anggota Kodim 1714/Puncak Jaya, Sertu Jefri May yang berlangsung sejak 5 Mei lalu.
“Menurut Telangga bahwa dirinya dengan beberapa orang rekannya sudah lama ingin menyerahkan diri, namun tidak tahu bagaimana caranya karena takut ditembak personel TNI dan Polri,” ujar dia.
Dandim Letkol Inf Agus Sunaryo berpesan kepada Sertu Jefri bahwa TNI menjamin keselamatan mereka bila ingin menyerahkan diri secara suka rela.
“Kita semua bersaudara, mari bersama-sama membangun Papua untuk masa depan generasi kita yang lebih baik, Papua sudah merdeka dalam bingkai NKRI, pesan Dandim,” kata Aidi.[src]