Parepare, Sulsel – Pemerintah Kota (Pemkot) Parepare melalui Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Bencana (DPPKB) menggelar Orientasi Peningkatan Kesertaan Penggunaan Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP) bagi peserta KB dan calon peserta KB tingkat Kota Parepare 2021.
Orientasi berlangsung di Aula DPPKB Kota Parepare, dengan menerapkan protokol kesehatan ketat, Kamis, 14 Oktober 2021.
Kepala Dinas PPKB Kota Parepare, Dr Hj Halwatia mengatakan, orientasi ini untuk mengajak masyarakat melakukan KB sehingga angka stunting khususnya di Parepare dapat diatasi dengan baik.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Metode kontrasepsi jangka panjang atau MKJP merupakan metode kontrasepsi dengan tingkat keefektifan yang tinggi dengan tingkat kegagalan yang rendah serta komplikasi dan efek samping yang lebih sedikit dibandingkan metode kontrasepsi yang lain,” papar Halwatia.
Halwatia mengemukakan, MKJP merupakan jenis kontrasepsi yang sekali pemakaiannya dapat bertahan selama 3 tahun sampai seumur hidup. Terdapat berbagai jenis MKJP seperti alat kontrasepsi dalam rahim (AKDR), implan, medis operatif wanita (MOP) dan medis operasi pria (MOP).
Karena itu, kata Halwatiah, Pemerintah mensosialisasikan dan memberikan layanan kontrasepsi sebagai salah satu langkah untuk menurunkan laju pertumbuhan penduduk yang berkaitan dengan dampak negatif bonus demografi, seperti tingkat pendidikan yang rendah, kurangnya lapangan kerja, pengangguran, efek sosial yang buruk, hilangnya momentum untuk mengumpulkan tabungan. Sehingga pada akhirnya menyebabkan kemiskinan jika pengendalian ini tidak dilakukan akan banyak dampak yang ditimbulkan, salah satunya di bidang kesehatan ibu dan anak.
“Semakin banyak yang menggunakan MKJP, penurunan angka kelahiran semakin dapat diharapkan. Sayangnya, keikutsertaan masyarakat dalam MKJP masih di bawah target. Banyak faktor yang mempengaruhi rendahnya keikutsertaan MKJP, salah satunya adalah sarana dan prasarana serta metode komunikas, informasi dan edukasi (KIE) dari petugas medis,” ungkap Halwatia.
“In Syaa Allah target kita di atas 50 persen masyarakat menggunakan MKJP, khususnya vasektomi untuk laki-laki akan kita capai,” harap Halwatia. (*)