Beritasulsel.com – Seorang tokoh pemuda Kecamatan Herlang, Kabupaten Bulukumba, bernama Andi Firmasyah kembali menyorot pelayanan kesehatan Puskesmas Herlang, Senin (4/2)
Menurut Andi Firmansyah, Puskesmas yang menjadi salah satu lembaga pelayanan dasar kebutuhan masyarakat itu dinilai tak siap memberikan layanan yang prima.
“Mulai dari dokter yang sering terlambat, pelayanan atau etika perawat yang tak ramah. Padahal senyum dari petugas medis itu bisa menjadi obat buat pasien, yah mungkin mereka begitu karena tak memiliki rasa tanggungjawab, ataukah belum terima honor jasa,” urainya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Lucunya, kata dia, petugas pelayanan UGD di Puskesmas Herlang, dijaga oleh perawat yang berstatus magang yang seharusnya dalam standar prosedur diisi oleh orang yang ahli, sehingga benar dalam mengambil tindakan terhadap pasien.
“Apalagi kan ada rumah dinas untuk dokter di Puskesmas. Mereka digaji untuk selalu standby. Kalau ada pasien yang sudah gawat lalu tidak tertangani oleh orang yang tepat, bagaimana?,” ketusnya.
Tidak sampai disitu, lanjut Andi Firmansyah, kamar perawatan juga dinilai tak layak digunakan untuk rawat inap. Belum lagi stok obat yang kurang, bahkan acap kali meski pasien mengeluhkan sakit yang berbeda namun diberikan obat yang sama.
“Makanya saya minta pihak terkait lakukan evaluasi. Jangan main main dengan pelayanan kesehatan. Belum lagi soal supir ambulans yang kadang tidak standby dilokasi. pelayanan kesehatan adalah hal yang fundamental karena ia sebagai layanan kebutuhan dasar manusia,” pungkasnya.
Kepala Puskesmas Herlang, Abbas, yang dikonfirmasi sesaat lalu membenarkan kalau Dokter yang bertugas sering terlambat. Menurut dia, dokter tersebut tidak menetap di rumah dinas namun tinggal bersama suaminya di Puskesmas Lembanna.
“Sejak memasuki bulan januari 2019 memang dokter poli umum sering terlambat disebabkan karena suaminya yang juga dokter tidak diperpanjang penugasannya di Puskesmas Herlang dan dikembalikan ke Puskesmas Lembanna” ujar Abbas, Selasa (5/2)
“Terkait dengan dokternya akan sering terlambat karena dia tinggal di Puskesmas Lembanna. Kalau suaminya tidak mengantarnya mereka tidak datang” tambahnya.
Selain itu, terkait masalah tenaga magang yang menjaga di UGD dan dikeluhkan warga, Abbas membenarkan hal itu, kendalanya kata dia, tenaga PNS perawat jumlahnya hanya 2 orang sementara pelayanan Puskesmas Herlang 24 jam.
“Kalau tidak ada tenaga magang yang membantu Puskesmas Herlang tidak bisa memberi layanan dengan mengandalkan 2 orang perawat. Tenaga magang yang kami tempatkan di UGD dan Perawatan yang sudah kompetensi” beber Abbas.
“Sedangkan untuk kamar perawatan untuk rawat inap memang saat ini sedikit mengalami kerusakan ringan dan sudah kami usulkan perbaikan ke Dinkes Bulukumba jadi tinggal menunggu waktu untuk perbaikan” kuncinya. (HS/BSS)