Beritasulsel.com – Bertepatan tanggal 21 April 2023 diperingati hari Kartini, tiap tahun silih berganti tetapi terus terjadi beberapa problematika yang mendera para perempuan di negeri ini.
Mulai dari tindakan kekerasan di berbagai lingkup masyarakat, rasisme dalam kesetaraan gender di dunia kerja, dan tidak ada hentinya adanya tindakan kekerasan seksual terhadap perempuan.
Padahal perempuan merupakan sosok madrasah pertama seorang anak ketika sudah berkeluarga, tetapi di mata masyarakat sekarang sosok perempuan itu sebatas pembantu di rumah tangga.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Salah satu hal yang juga menjadi urgensi disituasi problematika perempuan yaitu tindakan kekerasan seksual, sudah tidak memandang usia lagi, bahkan ada beberapa kasus yang menjadi korban seperti seorang balita.
Emansipasi perjuangan R.A Kartini perlu menjadi arah semangat baru bagi kartini-kartini di masa sekarang di tengah problematika yang mendera negeri ini dan perlunya ada perlindungan khususnya bagi perempuan.
Disituasi sekarang kalau mau dilhat dari secara keseteraan gender dalam hal kepemimpinan, perempuan sudah tidak bisa dianggap remeh untuk tidak jadi pemimpin, sudah ada tiap-tiap tempat mereka wadahi untuk menjadi pemimpin.
Arah semangat baru inilah yang bisa diterapkan bagi para kartini-kartini di masa sekarang, ingatlah bagaimana perjuangan R.A Kartini untuk menjadi pejuang emansipasi perempuan di negeri ini.
Penulis: Akmal Kurniawan, Ketua Umum HMI komisariat FKM UMI Cabang Makassar.