Beritasulsel.com – Polres Soppeng menggelar konfresensi pers akhir tahun 2018 yang berlangsung di Aula Patria Tama Polres Soppeng, Senin (31/12/18).
Kegiatan tersebut dihadiri Kabag Ops Polres Soppeng Kompol Muh Gurdi, Kasat Reskrim Polres Soppeng AKP Rujiyanto Dwi Poernomo, Kasat Lantas Polres Soppeng Iptu Hasanang, Kasat Narkoba Iptu Bambang Supriyadi beserta sejumlah awak media.
Adapun penyampaian dalam konferensi pers tersebut diantaranya, Jumlah Laporan polisi yang diterima polres Soppeng selama tahun 2018 sebanyak 256 kasus, status selesai yaitu sebanyak 190 kasus, dengan persentase penyelesaian 74 %.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Untuk kasus Narkoba, Kasat Narkoba menyampaikan pihaknya selama tahun 2018 menangani 20 kasus dengan jumlah pelaku sebanyak 53 orang tersangka, laki laki sebanyak 48 dan perempuan 5 orang.
“Total Barang bukti yang disita selama tahun 2018 yaitu jenis sabu seberat 15,6092 Gram, dan Pil tramadol sebanyak 157 tablet” ungkap Iptu Bambang Supriyadi.
Untuk Kasus Laka Lantas Kasat Lantas Iptu Hasanang menyampaikan selama 2018, Sat Lantas polres Soppeng melakukan penindakan tilang sebanyak 2.626 penindakan, jumlah kasus laka lantas 150 kasus, dan selesai sebanyak 139 kasus,
“Dengan jumlah korban sebanyak 235 orang, 28 diantaranya meninggal dunia akibat laka lantas di tahun 2018” ujar Iptu Hasanang.
Kasat Lantas juga mensosialisasikan penerapan tilang kamera dibeberapa wilayah makassar, terkait penerbitan SIM di wilayah hukum Polres Soppeng sampai saat ini relatif lancar.
Sedangkan kasus Korupsi, Kasat Reskrim menjelaskan bahwa di Tahun 2018 Polres Soppeng menangani 2 kasus korupsi terkait Dana Desa, yaitu Kasus Desa Labae, Kecamatan Citta yang statusnya ditingkatkan ke Sidik, dan kasus Desa Laringgi, Kecamatan Marioriawa yang statusnya masih dalam Lidik.
Lanjut dikatakan Kasat Reskrim, terkait masalah antrian SPBU, pihaknya telah berkoordinasi dengan pihak SPBU Soppeng maupun Parepare, tidak ada pengurangan jatah BBM untuk Kabupaten Soppeng,
“Antrian yang terjadi di SPBU Kabupaten Soppeng, dugaannya diakibatkan jadwal pendistribusian yang sering terlambat” jelas Kasat reskrim.