Makassar, Sulsel – Pelaksana Tugas Gubernur Sulsel, Andi Sudirman Sulaiman menyampaikan penurunan angka kemiskinan di Sulsel sebagai capaian dari sinergitas seluruh pihak.
“Alhamdulillah angka kemiskinan September 2021 turun sebesar 0.25% dari angka di bulan Maret 2021. Ini capaian bersama seluruh Pemerintah bersama DPRD untuk berupaya dalam memberikan yang terbaik untuk kemaslahatan masyarakat,” kata Andi Sudirman, Senin (17/1/2022).
Diketahui, Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sulawesi Selatan, merilis data terbarunya terkait angka kemiskinan di Provinsi Sulawesi Selatan melalui paparan Kepala BPS Sulsel, Suntono dalam siaran persnya secara virtual, Senin (17/1/2022).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Disebutkan angka kemiskinan Sulsel per September 2021 mengalami penurunan dibanding data angka kemiskinan di bulan Maret 2021, yakni sebesar 0,25 persen atau sebesar 8,53 persen atau 765,46 ribu jiwa.
Hal ini menunjukkan kinerja pemerintah provinsi yang terarah dan terukur dalam program pengentasan kemiskinan dan upaya menekan angka pengangguran di Sulsel.
“Tentu ini menjadi motivasi bagi kita untuk terus bekerja mensejahterakan masyarakat,” harapnya.
Menurut Andi Sudirman, terjadinya penurunan angka kemiskinan dan pengangguran di Sulsel juga didorong oleh tingkat kesadaran masyarakat yang meningkat untuk bisa hidup sejahtera, terutama dimasa pandemi seperti saat ini. “Saya kira kontribusi masyarakat atas pencapaian angka tersebut, disebabkan salah satunya karena tingkat kesadaran masyarakat yang semakin meningkat untuk bisa hidup lebih baik dan lebih layak. Ini juga patut untuk kita apresiasi,” ucapnya.
Menurutnya, pentingnya program pemerintah dihadirkan tidak lain untuk kesejahteraan masyarakat Sulawesi Selatan.
Sementara itu, BPS menilai dibawah kepemimpinan Plt Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman, angka murni ini lebih baik dibandingkan angka kemiskinan secara nasional yakni sebesar 9,71 persen.
Kepala BPS Sulsel, Suntono mengapresiasi pemerintah Provinsi Sulsel yang telah memberikan intervensi secara tepat, khususnya di masa pandemi yang telah melakukan upaya mereduksi kemiskinan di masa pandemi yang sudah mengalami perbaikan. “Jika melihat ini mengalami penurunan berarti langkah langkah pemerintah setempat sudah tepat,” ungkapnya.
Adapun faktor yang terkait dengan tingkat kemiskinan, diantaranya pertumbuhan ekonomi Sulawesi Selatan; produksi padi dan NTP meningkat; pertumbuhan pengeluaran konsumsi rumah tangga pada PDB; laju inflasi umum; dan tingkat pengangguran menurun. Dimana tingkat pengangguran terbuka (TPT) agustus 2021 sebesar 5,72%, turun 0, 59% dibandingkan dengan Agustus 2020. Demikian juga persentase pekerja setengah penganggur turun sebesar 2,54% dibandingkan Agustus 2020. (*)