Beritasulsel.com – Sebuah kapal nelayan, KM. Seruni yang berlayar dari Pelabuhan Paotere Makassar menuju Pulau Banawaya, Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan (Pangkep), Sulawesi Selatan, mengalami mati mesin.
KM. Seruni terombang ambing selama 3 hari 3 malam setelah berangkat dari Pelabuhan Paotere Makassar pada hari Jumat (7/1/2022) pagi, dan mengalami mati mesin sekitar 20 mil dari perairan Tanakeke, Kabupaten Takalar.
Suhamta juragan KM. Seruni saat dikonfirmasi pada Selasa, (11/1/2022) setelah dievakuasi oleh tim SAR Pos Selayar mengatakan bahwa ia telah 3 hari, 3 malam terombang ambing dilautan setelah kapalnya mengalami mati mesin.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Kami hanya berdua pak, saya dan Baharuddin (anak mantu) berlayar dari pelabuhan Paotere Makassar menuju pulau Banawaya, Kabupaten Pangkep. Kami hanya muat es balok menuju lokasi pemancingan di perairan Pangkep,” kata Suhamta.
Mufti Ali selaku Komandan SAR Pos Selayar mengatakan bahwa ia mendapatkan informasi dari Kantor Basarnas Provinsi Sulsel terkait adanya kapal nelayan, KM. Seruni dengan 2 orang awak kapal mengalami mati mesin dan telah berada diperairan Selayar.
“Setelah mendapatkan informasi dari kantor dan titik koordinat dari korban yang berada diatas kapal. Pada pukul 20.00 Wita, tim langsung bergerak menuju lokasi koordinat hilangnya kedua nelayan tersebut. Alhamdulillah, pada Senin (10/1/2022) malam, sekitar pukul 22.00 Wita. Kami berhasil menemukan perahu dan 2 orang korban yakni bapak Suhamta dan Baharuddin, dalam keadaan selamat. Sekitar 21 mil sebelah barat pulau Selayar,” ujar Mufti Ali.
Lanjut, komandan SAR Pos Selayar menuturkan timnya baru berhasil mengevakuasi korban beserta kapalnya ke Pelabuhan Benteng Selayar, pada Selasa (11/1/2022) sekitar pukul 02.45 Wita.
Diketahui kedua nelayan tersebut berasal dari Kabupaten Pangkep yang berlayar dari Pelabuhan Paotere Makassar menuju pulau Banawaya, Kabupaten Pangkep. (IL/BSS)