Parepare, Sulsel – Aliansi Fraksi Rakyat (Afarat) akan menggelar aksi damai penolakan UU Cipta Kerja (Omnibuslaw) dibeberapa titik di Kota Parepare. Rabu, 7/10/2020.
Aliansi yang terdiri dari beberapa organisasi mahasiswa antara lain Amsir, UNM, UMPAR, IAIN, PMII, dan HIPMI Pare ini akan melakukan titik kumpul aksi di tiga titik.
Amsir dan UNM akan berkumpul di Pertamina Lumpur. UMPAR di perbatasan Pare-Sidrap (Depan UMPAR) dan PMII/IAIN melakukan titik temu di Tugu Pramuka Kota Parepare.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Jenderal Lapangan aksi tersebut, Ahmad Riecardy mengatakan aksi dilakukan dengan tetap menerapkan protokol kesehatan.
“Ada beberapa tuntutan yang akan kita sampaikan. Antara lain mendesak Presiden segera menerbitkan Perpu pembatalan Omnibuslaw, mendesak setiap Fraksi Partai Kota Parepare menolak Omnibuslaw dengan pernyataan tertulis, menuntut pengesahan RUU PKS, wujudkan reforma agraria sejati dan pemerintah fokus tangani Covid-19”, ucap Ahmad.
Berikut teknis aksi tersebut:
Teknis lapangan
1. Titik kumpul dan titik pertemuan menyampaikan orasi (minimal 1 orator per lembaga, di rolling dan panggung di tentukan).
2. Siapapun aliansi yang bergabung harus disambut minimal tepuk tangan bersama/teriakan hidup mahasiswa.
3. Orasi di Luar DPR sampai perwakilan DPR keluar lalu paksa masuk bersama kedalam gedung DPR.
4. Bendera bergerak duluan.
5. Ultimatum.
6. Korlap khusus perempuan, semua lembaga digabung khusus perempuan.
7. Tetap mengikuti protokol kesehatan.
8. Spanduk, selebaran, ban dan P3K di siapkan oleh masing2 lembaga.
Dress code
1. Almamater/ atribut lembaga masing-masing.
2. Membawa bendera lembaga masing-masing dan bendera merah putih.
Perangkat aksi
Jenlap: Presma IAIN.
Tim medis: Masing-masing OKP.
Perlengkapan aksi: masing-masing OKP.
Sound/pengeras suara:
1. Umpar 1 toa.
2. Amsir 2 toa.
3. Hipmi pare 1 toa.
4. LPMP 1 toa.
Dokumentasi Utama: masing-masing OKP.
Selebaran: masing-masing OKP.
(*)