Beritasulsel.com – Langit telah berubah warna menjadi kemerah-merahan pertanda akan berakhirnya hari. Suasana jalanan sekitar kampus UIN Alauddin Makassar akan menampakkan situasi yang hanya akan ada disepanjang bulan Ramadhan.
Lapak-lapak penjualan takjil mahaisswa telah bertengger rapi di sepanjang bahu jalan kampus. Penggalangan dana, itulah alasan para mahasiswa melakukan penjual takjil setiap sorenya.
Makanan takjil yang menjadi primadona di bulan Ramadhan seperti aneka cendol, es buah, salad buah, dan berbagai gorengan. Mahasiswa menjual takjil seakan telah menjadi kegiatan wajib bagi para Mahasiswa setiap tahun di bulan Ramadhan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Lalu lintas area kampus yang padat dan tak pernah sepi oleh kendaraan yang terus berlalu lalang, serta banyaknya mahasiswa bermukim di sekitaran Kampus UIN Makassar menjadikan Area kampus menjadi tempat paling strategis dalam melakukan Usaha.
Seperti yang diungkapkan salah satu pembeli takjil Rihul jannah Jurusan Komunikasi Penyiaran Islam mengatakan
“Dengan adanya penjual takjil sekitaran kampus dan dekat dengan rumah kos saya, sebagai mahasiswa yang terkadang kuliah sampai sore dan tidak sempat membeli makanan untuk buka saya merasa terbantu dan lebih praktis membeli daripada mebuat sendiri di samping itu harganya juga murah”
Alasan ini pulalah salah satu ekstrakulikuler kampus UIN Alauddin Makassar yaitu Kopma (Koperasi Mahasiswa) juga melakukan aksi penggalangan dana.
Bertempat di depan kampus II UIN Makassar. Kopma UIN memulai perjualan pada 8 Mei yaitu hari ketiga puasa ramadhan. Dengan modal utama Rp. 100.000 Kopma UIN dapat meraup keuntungan yang cukup memuaskan walaupun terkadang jualannya tidak habis.
Dari jualan yang tidak habis ini para anggota akan membagikan kepada pengendara yang lewat dan sisanya akan di makan bersama dengan anggota lainnya. Maka dengan melakukan penjualan bersama serta buka bersama akan lebih mendekatnya satu sama lain.
Kopma UIN Makassar menjual berbagai macam es, dan berubah-ubah setiap harinya. Misalnya kemarin mereka Menjual Es teler dan hari ini mereka menjual es melon dan tidak menutup kemungkinan hari berikutnya akan berubah lagi.
“Menu yang berubah ubah dilakukan agar pembeli tidak merasa bosan dan tetap setia membeli di lapak penjualan Kopma UIN. Sama seperti selera pembeli yang kadang juga mudah berubah,”
Menjadi penjual musiman menjadikan Kopma UIN Makassar membuat sebuah agenda pula. Yaitu semua hasil penjualan dari Menu buka puasa ini di donasikan seluruhnya kepada panti asuhan dan pada tahun ini akan didonasikan di panti asuhan Nurul Wahyu.
“Setiap tahunnya kami memang memiliki agenda berdonasi ditempat yang memang layak untuk dibantu. Nah tahun ini kami 100% hasil penjualan akan kami donasikan di Panti Asuhan Nurul wahyu” jelas Syahril ketua Kopma 2019, Sabtu (18/05/2019)
Selain itu, Syahril juga mengatakan bukan hanya sekedar memberi santunan berupa uang, bahan pangan dan sandang saja, namun juga memberikan dukungan moril bagi anak- anak panti Asuhan.
Dalam kunjungan santunan nanti akan dilaksanakan pada tanggal 25 Mei disusul dengan agenda-agenda mendidik seperti pembacaan Al-Qur’an bersama, belajar bersama, serta bermain bersama.
Konsep penjualan yang dilakukan Kopma UIN pun terbilang unik. Selain melakukan proses penjual dengan cara online yaitu penjualan dengan system delivery juga dengan konsep offline yaitu dengan penjualan secara langsung di lapak Kopma UIN Makassar sendiri.
Terbilang unik dikarenakan, pada penjualan offline memiliki konsep tersendiri dimana anggota perempuan bertugas untuk melayani pembeli dan anggota laki-laki yang melakukan promosi dengan membawa sebuah kertas bertuliskan “ Es Melon 5000” dan “ 100 % hasil penjualan akan didonasikan ke panti asuhan”
Konsep penjualan ini berbeda dengan konsep penjualan mahasiswa yang lain disekitar bahu jalan Kampus II UIN Makassar.
Satu-satunya konsep penjualan dengan cara ini dan secara tidak langsung orang yang membacanya akan tahu maksud dan tujuan penjualan tersebut.
Pembeli tak hanya akan merasa puas dengan apa yang di belinya. Selain mendapatkan es melon untuk berbuka puasa yang enak serta menyengarkan, pembeli pun telah ikut andil dalam membantu anak-anak Panti asuhan.
Sebagai mahasiswa kita harus memilki kepedulian terhadap sesama, kepedulian terhadap adik-adik dan saudara – saudara kita dengan memberikan motivasi hidup yang berarti agar anak-anak panti lebih semangat menjalani hidup.
“Membantu satu sama lain tidak akan membawa pengaruh buruk terhadap kita malah akan membawa dampak baik bagi kehidupan kita. Tidak akan rugi apabila kita membantu sesama di bulan Ramadhan yang penuh berkah ini, bulan penuh suka cita, marilah kita melaksanakan hal- hal baik dengan peduli sesama,” jelas Syahril.
Anak panti asuhan yang terdiri dari anak- anak sampai dengan remaja memiliki kisah yang berbeda- beda sehingga mereka berada di panti asuhan.
Ada yang ayah ibunya telah meninngal sehingga tinggal dipanti asuhan adapula anak yang sudah tidak memilki ayah namun ibunya yang tidak mampun membiayai hingga akhirnya tinggal di panti asuhan.
“Dan berbagai kisah lain yang menyayat hati apabila kita mengetahuinya. Manfaatkan bulan Ramadhan dengan sebaik-baiknya dengan melakukan hal baik serta pupuklah rasa kepedulian terhadap sesama,” pungkasnya.
Laporan: Sri Ekawati Nur,
Mahasiswi KPI UIN Alauddin Makassar