Beritasulsel.com — Para petani di lima desa di Kecamatan Sinjai Timur, Kabupaten Sinjai, yakni Kelurahan Samataring, Desa Tongke-tongke, Desa Panaikang, Desa Passimarannu dan Desa Sanjai, gagal menanam padi awal tahun 2019 ini.
Para petani di daerah itu sebagian tampak menanami sawahnya wijen, jagung, kacang tanah dan tanaman sayur lainnya. Sebagian pula dibiarkan terlantar.
Menurut informasi yang diproleh, hal itu dikarenakan air di lima desa tersebut tidak cukup untuk digunakan menggarap sawah.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Sawah kami di sini dibiarkan terlantar dan ada juga yang ditanami wijen, jagung dan sayur mayur karena tidak ada air,” kata Amir Gondrong salah seorang warga di Desa Tongke-tongke, Senin (11/3/2019).
Petani di daerah itu kata Amir, hanya mengandalkan air hujan, sebab air irigasi dari Bendungan Kalamisu tidak sampai.
Mereka baru bisa menggarap sawahnya pada bulan April hingga Juni, sebab kata dia, puncak musim hujan di Sinjai Timur baru mulai pada April hingga Juni.
“Hanya sekali satu tahun” katanya.
Atas kondisi itu, sebagian petani terpaksa mencari pekerjaan lain untuk dapat menghidupi keluarganya termasuk melaut.
Amir dan warga setempat berharap agar pihak pemerintah dapat membantu warga membangun irigasi dan bendungan agar petani bisa menggarap sawahnya minimal dua kali dalam setahun. (Sambar/BSS)