Beritasulsel,Jeneponto,- Kepala Desa Parasangeng Beru, Kecamatan Turatea, Kabupaten Jeneponto Abd Rahman diduga melakukan tindak pidana Korupsi dan penyalahgunaan wewenang jabatan terkait penggajian 3 orang anggota Badan Pengawas Desa (BPD) yang tak kunjung di bayarkan dari tahun 2022 sampai 2024.
Menanggapi hal tersebut, Kepala desa Parasangeng Beru Jeneponto Abd Rahman menyampaikan, bahwa tudingan yang beredar di beberapa media itu tidak benar.
“Semua itu tidak benar, tunjangan dan gaji ketiga anggota BPD itu saya tidak pernah ambil, semuanya bendahara yang urus,” Kata Abd Rahman kepada Media online Beritasulsel.com.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
“Dari tahun 2021 tunjangan dan gaji ketiga BPD itu dikembalikan ke Kas daerah, dengan alasan ketiganya tidak melakukan kewajibannya,” beber Abd Rahman.
Ia menambahkan bahwa di tahun 2022 semua anggota BPD melakukan rapat internal atau musyawarah untuk menonaktifkan ketiga anggota BPD tersebut.
“Tahun 2022 semua anggota BPD yang aktif bekerja melakukan rapat, musyawarah untuk menonaktifkan ketiga anggota BPD itu, karna tidak pernah lagi aktif masuk kerja,” Tambahnya.
Disaat penetapan anggaran APBDes tahun 2022 disitulah pemerintah Desa tidak menganggarkan lagi gaji dan tunjangan ketiga anggota BPD itu.
“Sekali lagi, tidak pernahka melihat atau mengambil uang ataupun gaji ketiga anggota BPD itu, sebagai kepala desa saya juga tahu aturan dan wewenang sebagai kepala desa. Jadi isu-isu itu tidak benar, apalagi dikatakan memberhentikan atapun memecat anggota BPD,” Pungkasnya.
Penulis : Haris
Editor : Aries