BPOM-Kemenhan Komitmen Dorong Kemandirian Obat dan Pangan

- Redaksi

Kamis, 2 Januari 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Beritasulsel.com – Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) dan Kementerian Pertahanan RI berkomitmen mendorong kemandirian obat dan pangan sebagai bagian dari penguatan ketahanan nasional.

Komitmen bersama ini terungkap dalam pertemuan Kepala BPOM RI, Taruna Ikrar dengan Menteri Pertahanan, Syafrie Syamsuddin di Kantor Kementerian Pertananan, Jakarta, Kamis (2/1/2024).

Taruna Ikrar mengatakan BPOM memiliki peran strategis dalam mendukung ketahanan nasional terutama dalam bidang obat dan pangan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Menurut dia pangan dan obat merupakan kebutuhan primer setiap warga yang berimplikasi pada ketahanan nasional.

“BPOM melakukan pengawasan dari hulu ke hilir. Mulai dari produksi, distribusi hingga surat izin ekspor dan impor,” kata Taruna usia pertemuan.

Ilmuwan dunia ini menambahkan dalam pertemuan dengan Menhan, keduanya juga sepakat mendorong kemandirian obat dan pangan.

Selama ini, kata dia 90 persen bahan obat di Indonesia sangat bergantung pada impor dari China, Jerman, India, dan Amerika Serikat.

“Kita tidak boleh lagi bergantung pada negara lain. Jadi perlu dipikirkan bahan obat dibuat di dalam negeri sendiri,” kata Wakil Ketua Umum PP Ikatan Alumni Universitas Hasanuddin (IKA UNHAS).

Pengembangan pengobatan tradisional juga menjadi perhatian BPOM dan Kementerian Pertahanan.

Kedua lembaga ini bersepakat mendorong pengobatan herbal di Indonesia.

Bahkan kata Taruna, Rumah Sakit Jenderal Soedirman yang dikelola Kementerian Pertahanan sudah memiliki layanan khusus untuk pengobatan tradisional atau pengobatan herbal.

“Obat tradisional di Indonesia mencapai 17.200. Sayangnya obat herbal yang berstandar baru 97 buah,” katanya lagi.

Kemenhan dan BPOM juga menjajaki peluang kerja sama untuk produksi dan pengelolaan obat nasional dengan membentuk perusahaan farmasi.

Selama ini Kemenhan memiliki unit farmasi baik yang dikelola TNI maupun kepolisian.

“Kemenhan wacanakan akan menyatukan unit itu untuk pengembangan kefarmasian melalui Universitas Pertahanan,” katanya.

Selain itu Kemenhan juga mendukung upaya BPOM menjadi lembaga dunia global yang terdaftar di WHO Listed Authority (WLA).

Dalam pertemuan itu, Menteri Pertahanan Syafrie Syamsuddin menyatakan mendukung dan siap memback up program BPOM terutama dalam mendorong kemandirian obat dan pangan. (*)

Berita Terkait

Majelis Hakim Cecar Theofilus Lias Limongan Soal Data 801 Pemilih di Pilkada Tana Toraja
Perkuat Sinergitas, KPPN Parepare Audiensi dengan Walikota Parepare
Taruna Ikrar Ungkap rahasia Sehat dan Panjang Umur Akibat Puasa Saat Ceramah di Masjid Al-Markaz
Andi Sutomo Terpilih jadi Ketua FBN, Komitmen Jalankan Program Strategis Kebangsaan
IAS dan Kejaksaan Negeri Parepare Jalin Kerjasama di Bidang Hukum
Ikuti Jejak BJ Habibie, Mentan Amran Raih Penghargaan Tertinggi dari Universitas Sebelas Maret
Pecah, Peserta Buka Puasa Bersama IKA Unhas–Himpuni di Kediaman Mentan Amran Lebih dari 1000 Orang
Taruna Ikrar Ceramah di Masjid Istiqlal: Keajaiban Sujud untuk Kesehatan Otak

Berita Terkait

Jumat, 14 Maret 2025 - 17:34

Majelis Hakim Cecar Theofilus Lias Limongan Soal Data 801 Pemilih di Pilkada Tana Toraja

Jumat, 14 Maret 2025 - 16:02

Perkuat Sinergitas, KPPN Parepare Audiensi dengan Walikota Parepare

Jumat, 14 Maret 2025 - 13:13

Taruna Ikrar Ungkap rahasia Sehat dan Panjang Umur Akibat Puasa Saat Ceramah di Masjid Al-Markaz

Kamis, 13 Maret 2025 - 06:29

Andi Sutomo Terpilih jadi Ketua FBN, Komitmen Jalankan Program Strategis Kebangsaan

Selasa, 11 Maret 2025 - 22:48

IAS dan Kejaksaan Negeri Parepare Jalin Kerjasama di Bidang Hukum

Berita Terbaru