Beritasulsel.com – Kemenkeu Satu Parepare melaksanakan upacara Hari Sumpah Pemuda ke-96 dan Hari Oeang ke-78 dengan tema Tulus dalam Pelayanan, Transformasi Berkelanjutan di halaman KPP Pratama Parepare, Rabu (30/10) ini.
Upacara diikuti oleh seluruh pegawai kantor vertikal Kementerian Keuangan yakni Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN), Kantor Pelayanan Pajak Pratama (KPP Pratama), Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL) serta Kantor Pelayanan Bea Cukai (KPBC) Parepare.
Bertindak selaku pembina upacara Kepala KPP Pratama, Helmy Afrul dengan petugas upacara pejabat/pegawai gabungan Kemenkeu Satu. Sekitar 100 an pejabat dan pegawai mengikuti upacara dengan hikmat, mendengarkan amanat pembina upacara.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Dalam amanat pembina upacara, Helmy Afrul membacakan sambutan Menteri Keuangan dalam memperingati Hari Sumpah Pemuda dan hari Oeang tahun 2024 ini.
“Upacara peringatan ini memiliki makna yang sangat istimewa karena merupakan peringatan pertama setelah pergantian pemerintahan dan kabinet, dimana perubahan ini menandai dimulainya era baru dengan arah kebijakan dan prioritas yang diperbaharui,” kata Helmy dalam amanat pembina upacara.
Amanat pembina upacara memfokuskan pada 2 hal utama yakni tentang Sumpah Pemuda pada 28 Oktober dan semangat pemerintah dalam menjaga ekonomi masyarakat dengan penggunaan uang Republik Indonesia.
Peringatan Hari Sumpah Pemuda mengingatkan akan peristiwa pada tanggal 28 Oktober 1928 dimana para pemuda dari berbagai penjuru nusantara berani menyatukan tekad : Satu Nusa, Satu Bangsa, Satu Bahasa: Indonesia.
Peringatan ini juga mengingatkan akan kesulitan para pemuda di masa lalu untuk bersatu demi Indonesia yang lebih baik. Hari Sumpah Pemuda ke-96 ini sekaligus menjadi momentum penyemangat generasi muda untuk berperan aktif dalam proses pembangunan Indonesia sekaligus menjadi aspirasi untuk Indonesia maju tahun 2045.
“Hari ini peringatan Hari uang, yang kita peringati setiap tanggal 30 Oktober juga memiliki makna yang mendalam dimana pada tahun 1946 menggunakan mata uang rupiah yang menjadi simbol kedaulatan ekonomi bangsa kita,“ tambah Pembina Upacara.
Kementerian Keuangan selalu berada di Garda terdepan dalam mendorong pertumbuhan dan menjaga stabilitas ekonomi dari berbagai tantangan seperti krisis ekonomi global. Kebijakan pemerintah akan terus berkomitmen untuk menjaga investasi di bidang sumber daya manusia yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat dengan fokus pada pendidikan kesehatan dan ketahanan pangan.
“Mari kita melekatkan di dalam hati semangat hari sumpah pemuda dan hari uang sebagai panggilan untuk berbuat lebih maju, terus bergerak dengan penuh semangat, menghadirkan terobosan dan menciptakan perubahan nyata dengan tulus dan berani,” kata Helmy mengakhiri pembacaan sambutan Menteri Keuangan. (*)