Sebelumnya, Majelis Hakim Pengadilan Negeri Makassar (PN Makassar) menolak eksepsi atau keberatan terdakwa Wempi Wijaya dugaan perkara pidana penyalahgunaan narkoba, Wempi Wijaya dalam putusan selanya yang dibacakan Rabu 31 Januari 2024.
“Mengadili menyatakan menolak eksepsi/keberatan dari Penasihat Hukum Terdakwa Wempi Wijaya untuk seluruhnya dan memerintahkan Penuntut Umum untuk melanjutkan pemeriksaan perkara Nomor: 4 Pid.Sus/2024/PN MKs atas nama Terdakwa Wempi Wijaya serta menyatakan biaya perkara ditangguhkan hingga akhir putusan,” ucap majelis hakim dalam putusan selanya sebagaimana dikutip dari aplikasi SIPP PN Pengadilan Negeri Makassar.
Usai pembacaan putusan sela tersebut, sidang kemudian ditunda oleh majelis hakim dan selanjutnya diagendakan kembali untuk dibuka pada Rabu 7 Februari 2024 dengan agenda pemeriksaan saksi yang digelar di ruang sidang Prof Oemar Seno Adji pada pukul 09.00 Wita.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Diketahui, dalam dakwaan Jaksa Penuntut Umum (JPU), Riyen Muliana sebagaimana tercatat dalam SIPP PN Makassar, mengurai perbuatan Terdakwa Wempi Wijaya di mana bermula pada pertengahan Januari 2023.
Saat itu keberadaan Terdakwa sedang berada di Malaysia. Ia kemudian dihubungi oleh petugas kepolisian yang melakukan “undercover buy “ yang mengaku bernama Yudhi.
Yudhi menghubungi terdakwa dan menanyakan kepadanya “apakah Terdakwa bisa memberikan tangkapan atau tidak, karena berdasarkan informasi Terdakwa dapat menurunkan narkotika jenis sabu dari Malaysia ke Indonesa dalam jumlah besar “.
Selanjutnya masih di pertengahan Januari 2023, Terdakwa memesan narkotika jenis sabu kepada temannya yang merupakan seorang bandar yang berada di Malaysia bernama Berry (warga negara Malaysia) melalui kontak whatsapp.
Halaman : 1 2 3 4 5 Selanjutnya