Beritasulsel.com – Animo warga Balusu untuk mendapatkan pekerjaan yang representatif pada Pembangunan PLTU tahap 2 Bawasalo di Desa Lampoko, Kecamatan Balusu, Kabupaten Barru, cukup besar.
Dan hal ini patut diapresiasi Pemerintah Daerah maupun pihak Pelaksana Pembangunan PLTU tahap 2 Bawasalo di Desa Lampoko Kecamatan Balusu Kabupaten Barru.
Contohnya Ramli, warga Takkalasi, Kecamatan Balusu, Kabupaten Barru. Pria berusia 25 tahun itu mengutarakan keinginannya untuk bekerja di PT. Wika saat ditemui Kamis (7/3).
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
“Kami berharap dapat bekerja di PT.Wika sebab dekat dari rumah dan katanya membutuhkan tenaga kerja, cuma sayangnya kami tidak punya koneksi untuk masuk,” ungkapnya.
Senada dengan Ramli. Maslan warga Takkalasi Balusu juga mengungkapkan minat yang sama ingin bekerja pada pembangunan PLTU tahap ke 2.
Bagas selaku Manager Keuangan PT. Wika Proyek PLTU 2 dikonfirmasi dihari yang sama via whatsapp mengatakan bahwa penerimaan tenaga kerja lokal tetap jadi prioritas utama PT. Wika.
Bagas mengaku proses perekrutan saat ini sudah tahap wawancara dan dia menepis isu adanya sistem koneksi dalam merekrut tenaga kerja.
“Sebenarnya kita ada beberapa tahap sekarang sudah tahap wawancara, kalau ada diantara yang melamar kerja merasa harus punya koneksi, ya enggak lah, karena yang masuk di seleksi sesuai kebutuhan kegiatan. Hanya masalahnya ini mas, yang melamar sampai 500 orang lebih,” jelas Bagas.
“Jika ada pendapat mengatakan seakan-akan kita tidak menyerap tenaga kerja itu tidak benar. Disamping itu, progres kegiatan juga kita belum banyak. Bahkan dari partner kerja kita seperti Mitsubishi juga belum datang. Yang melamar lebih dari 500 mas sementara posisi terbatas,rata-rata sama dan banyak S1” ungkapnya.
“Contoh yang melamar security lebih dari 50 orang, yang kami butuhkan hanya 15 orang, jadi seakan-akan banyak yang tidak diterima. Padahal pada dasarnya pihak kami PT. Wika sangat fair dalam hal ini,” sambungnya.
“Semua berkas yang masuk kami simpan. Ada 7 oudner besar didalamnya kurang lebih 500 an, jadi kesempatan selalu terbuka lebar namun ya harap dicatat, masih diantrikan dan diseleksi dengan baik dan tidak berbicara koneksi, semua terpilih berdasarkan pendidikan dan fungsinya nantinya,” kunci Bagas. (RIL/BSS).