Beritasulsel.com – Walikota Parepare, HM Taufan Pawe, memberikan pandangan terkait wacana pemindahan Ibu Kota Negara ke Kalimantan.
Menurut dia, hal tersebut belum terlalu penting. Dimana negara saat ini memerlukan perekonomian kuat untuk mensejahterakan rakyat.
Selain itu, biaya dan waktu dalam pemindahan Ibu Kota, kata Taufan Pawe, sangatlah besar dan memerlukan waktu yang cukup panjang.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
“Bisa dibayangkan biaya fantastis untuk pemindahan Ibu Kota Negara sebesar Rp. 466 triliun. Jika dana sebanyak itu dibagi ke setiap provinsi sebesar Rp. 10 triliun maka bisa kita lihat akan terjadi pemerataan pembangunan” ungkapnya, Kamis (22/8/2019).
“Hal yang lebih bagus dilakukan, adalah pemerataan Kantor Kementerian per wilayah. Kita lihat daerah mana yang sesuai. Contoh Bali, kita tempatkan Kantor Kementerian Pariwisata,” ungkap Taufan Pawe.
“Sulsel, kita tempatkan Kantor Kementerian Pertanian. Batam, kita tempatkan Kantor Kementerian Luar Negeri. Dengan demikian, perputaran perekonomian tidak berpusat lagi di Jakarta. Itulah NKRI sesungguhnya” paparnya.
Taufan Pawe juga membeberkan bahwa pemindahan Ibu Kota Negara ke Kalimantan akan berefek pada kerusakan lingkungan hidup.
“Karena Kalimantan merupakan paru paru dunia. Bisa dibayangkan banyaknya hutan yang akan dibabat habis hanya untuk pembangunan,” bebernya.
Terakhir menurut dia, bahwa pemindahan Ibu Kota akan memakan waktu yang cukup panjang. Timbul pertanyaan, apakah nanti pengganti Presiden akan meneruskan atau tidak?.
“Belum bisa dipastikan,” pungkasnya. (RIS/BSS)