Yogyakarta, Jateng – Setelah serangkaian kegiatan utama kunjungan kerja PKK Parepare selama di Yogyakarta selesai, kini Ketua Tim Penggerak PKK Parepare, Erna Rasyid Taufan menyisihkan waktu dengan mengajak rombongan berwisata sejarah di Museum Pusat TNI Angkatan Darat (AD) Dharma Wiratama, Yogyakarta, Sabtu, (29/8/2020).
Hal itu dilakukan Erna Rasyid Taufan yang diketahui merupakan Ketua Forum Komunikasi Putra dan Putri TNI/Polri (FKPPI) Parepare ini, agar dapat menumbuhkan semangat nasionalisme dalam mengenang jasa para pahlawan, terlebih saat ini masih momen bulan kemerdekaan.
Museum pusat TNI Angkatan Darat ini terletak di Jalan Sudirman nomor 75 Yogyakarta. Museum ini berdiri tahun 1960 dan dibangun untuk mengabadikan semua cipta, rasa, karsa dan Dharma Prajurit tni Angkatan Darat. Benda-benda koleksi yang ada di museum ini pun berjumlah 4.236 buah, berupa kendaraaan tempur, roket, torpedo, senjata laras panjang dan pendek, seragam, lambang-lambang, tanda jasa dan lain-lain yang dipamerkan di 20 ruangan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Setiap ruangan yang dimasuki, Erna Rasyid Taufan terlihat aktif berinteraksi dan berdiskusi perihal kepahlawanan dan hal-hal yang dilihatnya. Ia banyak bertanya kepada petugas, bahkan juga kepada Kolonel Andi Muhammad Surya Dharman, Kabalag Museum Pusat TNI Angkatan Darat Dharma Wiratama. Pria berdarah Bugis dari Kabupaten Bone, Sulsel ini dengan penuh sukacita menjawab satu persatu pertanyaan yang diajukan.
Sebagai anak TNI, Erna terlihat bernostalgia. Ia mengabadikan gambar di setiap ruangan yang dimasuki, termasuk artefak yang ada.
Dua buah tank yang dipajang di pelataran museum sebagai kendaraan yang pernah digunakan dalam operasi penumpasan pemberontakan DI/TII pada tahun 1950 dan PKI tahun 1964 di Jawa Tengah pun tak ketinggalan olehnya. Ia meminta izin, lalu naik berpose di atas kendaraan tempur milik TNI AD ini.
Di dalam museum pun, ia membuka setiap lembar digital book yang menguraikan tentang profil Panglima Besar Jenderal Sudirman. Saat itu pun, ia mengajak rombongan PKK mengirimkan doa.
“Ternyata beliau ini (Jenderal Sudirman) Ustadz. Saya sangat terinspirasi dengan sosok kepemimpinan beliau. Ada yang menarik dari statemennya saat ia dalam kondisi sakit. Katanya, yang sakit itu Sudirman, bukan Panglima Besar. Ini menunjukkan karakter beliau yang selalu siap siaga di saat ia dibutuhkan, meski dalam kondisi sakit. Semoga kelak kita bisa mengikuti jejak kepemimpinan beliau,” kata Erna Rasyid Taufan di sela-sela kunjungan.
Setelah menikmati keseruan belajar sejarah hingga menikmati keseruan foto booth layaknya boomerang, Erna Rasyid Taufan dan rombongan memasuki bunker Jepang, sebuah ruangan rahasia yang terdapat di bawah tanah. Ruangan ini merupakan tempat persembunyian bagi pimpinan tentara Jepang dalam melindungi diri saat perang atau dalam keadaan darurat.
Di ruang bawah tanah ini, Erna dengan semangat nasionalismenya juga memperlihatkan kemahiran menghafal Pancasila. Tepuk tangan riuh para Pengurus PKK Parepare yang ikut dalam rombongan sontak berdengung, sembari mengucap kata “Merdeka,” pengurus PKK Parepare, kompak.
“Dengan berkunjung ke Museum Dharma Wiratama ini diharapkan dapat menumbuhkan semangat nasionalisme kepada para Pengurus PKK Parepare. Jujur saya sendiri sangat terharu setelah menyimak sejarah-sejarah para pahlawan kita. Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai jasa para pahlawannya,” ucap Erna Rasyid Taufan.
Sebelum bertolak ke kunjungan berikutnya, Erna mengajak rombongan untuk shalat Dhuhur berjamaah di mushollah museum itu.
Shalat berjamaah tersebut diimami langsung oleh Kolonel Andi Muhammad Surya Dharman, Kabalag Museum Pusat TNI Angkatan Darat Dharma Wiratama.
Sebelumnya, rombongan PKK Parepare ini bertandang ke Yogyakarta untuk menerima penghargaan Ketua Tim Penggerak PKK Parepare yang dinobatkan sebagai Tokoh Nasional berprestasi penggerak pembangunan.
Sekali mendayung sampan, dua tiga pulau terlampaui. Pribahasa tersebut menggambarkan perjalanan kunjungan kerja PKK Parepare. Selain menerima penghargaan, kesempatan kunjungan itu juga dimanfaatkan untuk menambah wawasan dengan berkunjung di beberapa titik, seperti di pusat pengrajin Tenun Lurik di Sleman, bertandang ke kediaman Tien Soeharto sembari menikmati wisata religi di masjid yang terdapat di samping rumah istri Presiden ke-2 RI ini, serta sejumlah titik lainnya. (*)