Beritasulsel.com – Andalan Mengaji kembali mengadakan kajian Islam. Namun kali ini berbeda dengan kajian sebelum-sebelumnya.
Mengingat kondisi saat ini dalam pandemi virus corona (covid-19). Yang mengharuskan menerapkan social distancing. Salah satunya larangan membuat kerumunan.
Jika biasanya kajian digelar di Rumah Jabatan Wakil Gubernur Sulsel, Jalan Yusuf Dg. Ngawing.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Kamis malam, 30 April 2020, kajian dilakukan via online. Melalui live akun instagram @andisudirman.sulaiman dan @mabduhtuasikal.
Mereka berdua pun siaran langsung di instagram di rumah masing-masing.
Kajian online ini diikuti oleh sekitar 150 netizen dari berbagai daerah.
Diketahui, kajian ini menjadi agenda rutin yang dilaksanakan oleh Andalan Mengaji bersama Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan.
Andalan Mengaji merupakan perkumpulan yang tergabung dalam gerakan aktivitas sosial maupun keagamaan. Kehadiran Andalan Mengaji atas inisiasi Wakil Gubernur Sulawesi Selatan, Andi Sudirman Sulaiman, beserta sang istri, Naoemi Octarina yang juga sebagai Wakil Ketua Tim Penggerak PKK Sulsel.
Dalam kajian online ini, bersama ustaz M. Abduh Tuasikal. Dengan mengangkat tema yakni “Sikap Seorang Muslim Menghadapi Wabah Covid-19”.
Ustaz kelahiran Ambon ini merupakan pengisi dan pembina Rumaysho.com. Yang merupakan situs internet tentang ajaran Islam. Dirinya pun aktif menulis buku-buku Islam.
Disaat kondisi pandemi dan Ramadhan saat ini ada tiga hal yang perlu dilakukan. Salah satunya perbanyak berdoa.
“Dalam bulan ramadhan, kita dituntut perbanyak berdoa. Dalam keadaan musibah (covid-19) ini momen kita manfaatkan perbanyak berdoa kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala,” ujarnya.
Kedua, kata dia, umat muslim dituntut untuk berjiwa Al-Jud artinya bermurah hati atau dermawan. Ia pun mencontohkan sifat kedermawanan Rasulullah, bersemangat dalam bersedekah dan beramal seperti angin yang bertiup.
Dengan bersedekah, kata Pimpinan Pesantren Darush Shalihin di Dusun Warak, Desa Girisekar, Kecamatan Panggang, Gunung Kidul ini, bisa mengangkat bala atau musibah.
“Saat ini kita dapati dua waktu, saat Ramadan dan waktu orang-orang susah dan kita juga susah, jika kita berbagi (sedekah), kita akan dimudahkan oleh Allah,” tuturnya.
Ketiga, “untuk mengatasi masalah saat ini, bekali ilmu dan keimananan yang benar. Bersikap dengan ilmu, maka bisa menyikapi (suatu masalah) dengan mudah, yakin dan ketenangan,” jelasnya.
Seperti saat ini, lanjutnya, Pemerintah dan MUI sarankan untuk melakukan shalat di rumah. Ia pun mengakui, sebulan lebih melaksanakan shalat di rumah.
“Shalat dan tarawih di rumah dulu. Pahalanya sama saja (shalat di masjid), karena kita punya uzur (halangan),” katanya.
Ia pun berpesan, untuk menghadapi pemberitaan dengan selektif. “Sikapi saat ini dengan ilmu, jangan pakai perasaan,” pungkasnya.
Wakil Gubernur Sulsel, Andi Sudirman Sulaiman menyampaikan, “semoga kajian rutin ini dapat mengganti kegiatan yang selama ini rutin dilakukan di Rujab dan juga sebagai pengisi materi ceramah bulan Ramadhan. Tema kita ambil juga bersesuaian kondisi saat ini tentang Islam dalam menghadapi wabah Covid-19,” ucap Andi Sudirman. (RIS/BSS)