Beritasulsel.com- Ketua Forum Peduli Selayar (FPS) Arsil Ihsan, menyebut bahwa pihaknya siap menyerahkan ratusan nama-nama pembagi dan penerima uang, serta nama caleg yang melakukan praktek politik uang saat pelaksanaan Pemilu 2019 di Kabupaten Kepulauan Selayar.
Hal itu diungkapkan Arsil Ihsan saat menggelar konferensi pers di Pelataran Kantor FPS, Benteng Kepulauan Selayar, Minggu 21/4/2019.
Asril menyebut, pelaksanaan Pemilu 2019, khususnya di Dapil 4, telah tercederai dengan politik uang. Ratusan juta hingga miliaran rupiah telah mencederai pesta demokrasi di dapil itu. Bahkan, kata Asril, pemberi dan penerima sudah terang-terangan melakukan praktek politik amplop untuk membeli suara.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Saya kasi contoh di Desa Rajuni dan Latondu, Kecamatan Takabonerate, caleg incumbent dari salah satu partai besar malah menyerang dengan membagi generator dan uang untuk mendapatkan suara” Ungkapnya dihadapan para wartawan.
Asril mengaku bahwa dari hasil pantauan Tim FPS yang diturunkan pada Pemilu kemarin, rata-rata tim sukses dan caleg yang melakukan praktek politik uang membagikan 500 hingga 1 juta perkepala di seluruh dapil 4.
“Malah ada juga yang mencapai 1, 5 juta di salah satu pulau dalam kawasan. Bukti kami jelas, bahwa data pembagi dan penerima telah kami kantongi dan siap serahkan ke Bawaslu,” bebernya.
Diakhir kegiatan itu, Arsil menegaskan agar pihak terkait, khususnya Bawaslu dan seluruh elemen pelaksana Pemilu di daerah pemilihan 4 Selayar, bisa menunda dan mengevaluasi lebih dulu tahapan penetapan caleg sebelum semua persoalan praktek money politik tuntas,
“Agar caleg yang dihasilkan dalam pemilu di dapil 4 Selayar benar-benar lahir dari suara rakyat,” harapnya.
“Secara umum data dan informasi pelaku praktek money politik dari semua Dapil di Selayar sementara kami rampungkan dan dalam waktu dekat setelah rampung akan kami bawa langsung ke Bawaslu untuk mendapat penanganan lengkap dengan buktinya,” kunci Arsil. (IL/BSS)