Parepare, Sulsel – Vaksinasi Covid-19 yang sementara berlangsung saat ini adalah kunci utama yang sangat menentukan kebangkitan bangsa pasca pandemi. Hal ini merupakan langkah penting untuk membawa bangsa keluar dari pandemi. Memberikan perlindungan kesehatan dan keselamatan, serta mempercepat pemulihan ekonomi masyarakat.
Hal ini ditegaskan Wali Kota Parepare, Dr HM Taufan Pawe yang juga merupakan Ketua Tim Satgas Penanganan Covid-19 Parepare.
Bahkan sejak awal, Wali Kota Parepare sudah mencanangkan 2021 sebagai tahun pemulihan ekonomi. “Kita semua menyadari pelaku usaha butuh kelonggaran. Dengan adanya vaksinasi, mudah-mudahan dunia usaha kembali normal. Untuk itu, saat ini yang dibutuhkan adalah kesabaran kita, kerja sama kita, dan tentu dukungan doa kuat kita,” harap Taufan Pawe.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Vaksinasi di Parepare memasuki hari keempat, Jumat, 5 Februari 2021, pasca dicanangkan pada 2 Februari 2021. Hingga saat ini berlangsung aman dan lancar. Bahkan pelaporannya lebih mudah karena berbasis online. Vaksinasi dilakukan secara bertahap kepada masyarakat dan tidak dipungut biaya alias gratis.
“Vaksinasi adalah kunci utama yang sangat menentukan kebangkitan bangsa pasca pendemi. Hal ini merupakan langkah penting untuk membawa bangsa keluar dari pendemi. Memberikan perlidungan kesehatan dan keselamatan, serta mempercepat pemulihan ekonomi masyarakat,” tegas Taufan Pawe saat membuka pencanangan vaksinasi Covid-19 secara virtual, Selasa, 2 Februari 2021.
Ketua DPD I Partai Golkar Sulsel ini meminta pengertian masyarakat dan pelaku usaha dengan adanya Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM). PPKM merupakan kebijakan nasional yang harus diterapkan berdasarkan angka positif Covid-19 di suatu daerah.
Berdasarkan pada hasil rapat Presiden Joko Widodo dengan Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN), PPKM mesti dipeparpanjang dari tanggal 26 Januari hingga 8 Februari 2021.
Taufan mengemukakan, vaksinasi ini dipercaya akan membentuk herd immunity atau kondisi ketika sebagian besar orang dalam suatu kelompok telah memiliki kekebalan terhadap penyakit infeksi tertentu. Semakin banyak orang yang kebal terhadap suatu penyakit, semakin sulit bagi penyakit tersebut untuk menyebar karena tidak banyak orang yang dapat terinfeksi.
“Jika herd immunity telah terbentuk, risiko penyebaran Covid-19 akan terhenti. Jika sudah sampai tahap ini, percayalah pasti kita meninjau kembali kondisi perekonomian kita yang agak terhambat karena regulasi. Kegiatan ekonomi harus segera pulih sepenuhnya,” imbuh Taufan.
Taufan juga meminta masyarakat untuk tidak percaya dengan isu dan informasi hoaks tentang vaksin Covid-19. Itu karena Vaksin Covid-19 Sinovac telah melewati uji klinis Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) dan Majelis Ulama Indonesia (MUI) telah menyatakan halal.
Untuk itu, lanjut Taufan, vaksinasi tahap pertama ini diberikan kepada pejabat publik, tokoh masyarakat dan tenaga kesehatan dengan tujuan agar masyarakat bisa melihat, jika vaksin ini aman serta tidak memiliki efek samping yang membahayakan.
“Masyarakat jangan percaya dengan berita-berita hoaks yang beredar. Seperti vaksin ini ada pelacaknya. Faktanya barcode pada kemasan ini hanya melacak distribusi vaksin itu, bukan melacak tubuh orang. Ada juga penerimanya bisa kejang-kejang bahkan sampai meninggal dunia, itu juga tidak benar,” ingat Taufan.
Bagi orang yang telah mendapatkan vaksin, Taufan meminta tetap menerapkan dan mematuhi protokol kesehatan 4 M. Yakni memakai masker, mencuci tangan menggunakan sabun atau hand sanitizer, menjaga jarak, dan menghindari kerumunan.
“Meski dilakukan vaksin tetap tegakkan protokol kesehatan 4 M. Oleh karena itu, seluruh elemen masyarakat harus mensukseskan vaksinasi ini demi kepentingan bersama dan kebangkitan bangsa,” tandas Wakil Ketua Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (Apeksi) ini. (*)