Beritasulsel.com – Landaru, juru parkir di Pasar Lakessi, Kota Parepare, meluahkan curahan hatinya ke wartawan media ini saat bersua di salah satu lokasi di bilangan kota Parepare, beberapa waktu lalu.
Menurut dia, dirinya dan rekan rekannya sesama juru parkir di cap sebagai preman yang menguasai lahan parkir di Pasar Lakessi selama beberapa tahun.
Padahal kata dia, selama ini dia tidak pernah bertindak selaku preman di pasar tersebut, dia hanya bekerja sebagai juru parkir dan uang yang terkumpul pun tidak ia kuasai sepenuhnya tapi disetor ke petugas parkir dinas perhubungan kota Parepare.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Bahkan nominalnya pak lebih dari yang ditargetkan sekarang ini. Dulu saya ditarget 1,5 juta rupiah, setiap hari dana itu saya setor ke Dishub, sekarang ini ditarget hanya 700 sampai 800 ribu. Jadi coba dibandingkan yang sekarang dan yang dulu yang mana banyak,” bebernya.
“Kalau preman pak, bertindak sesuka hatinya, memalak masyarakat, memaksa warga membayar dan uangnya tidak disetor tapi dimakan sendiri, begitu yang namanya preman. Tapi kami alhamdulillah tidak pernah sekali pun bertindak seperti itu dan uangnya ada dan kami setor setiap hari,” ungkap Landaru.
Saat dikonfirmasi ke Dinas Perhubungan Kota Parepare, mereka juga membantah telah mengatakan tukang parkir di pasar Lakessi sebagai preman.
“Oh saya tidak pernah mengatakan tukang parkir pasar Lakessi preman. Kami hanya mengatakan bahwa saat ini lahan parkir di Pasar Lakessi kita (Dishub) ambil alih lantaran uang parkir tidak pernah kita terima dari pasar tersebut,” ungkap Arjun ditemui di Kantornya Senin (27/05/2019) lalu.
Saat ditanya terkait uang setoran juru parkir pasar Lakessi yang diakui juru parkir disetor setiap hari, Arjun meminta agar menanyakan hal tersebut ke UPTD Parkir karena kata dia, uang parkir dari pasar Lakessi tidak ada yang masuk ke Dishub.
Kepala UPTD Andi Ridwan yang dikonfirmasi melalui telpon genggamnya mengaku bahwa nominalnya saja ia ketahui karena jalur setoran Parkir Pasar Lakessi adalah dari juru parkir ke koordinator parkir lalu ke Bendahara UPTD selanjutnya ke Bendahara Dishub.
“Jadi saya hanya mengetahui nominalnya saja pak. Tapi kalau soal sampai tidaknya uang setoran, jangan kita bahas di telpon alangkah bagusnya kalau kita ketemu langsung,” ujar Andi Ridwan sembari meminta bertemu sayangnya beberapa saat kemudian seorang pria datang dan menyampaikan bahwa Andi Ridwan terkendala untuk bertemu mengkonfirmasi uang setoran itu. (RIS/BSS)