Beritasulsel.com – Perbincangan bakal calon (balon) Bupati Bulukumba periode 2020-2024 sudah mulai gencar dibicarakan di kalangan masyarakat.
Sejumlah nama telah terdeteksi bakal meramaikan pilkada bupati yang bakal digelar Nopember 2020.
Diantara sekian banyak figur yang jadi fokus pembicaraan termasuk diantaranya dosen Universitas Islam Makassar (UIM), Dr. Musdalifah Mahmud, M.Si.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Sosok perempuan ini termasuk salah seorang putri kelahiran Bulukumba yang meraih gelar doktor ilmu-ilmu pertanian PPs-Unhas.
Dia meniti karier selaku Dosen Dipekerjakan Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Wilayah IX Sulawesi di UIM sebelumnnya di STIP Al-Gazali Makassar.
Salah seorang akademisi asal Bulukumba yang kini jadi Wakil Ketua I STIE Nobel Makassar, Dr. Ahmad Firman, SE, M.Si, kepada media Senin (3/6/2019) menilai, sudah waktunya sosok akademisi memimpin Bulukumba.
Pada skala tingkat provinsi, Gubernur Sulsel terpilih periode 2019-2025, Prof Nurdin Abdullah, seorang profesor dosen fakultas kehutaan Unhas.
Sosok Musdalifah di mata pria kelahiran Katangka Bulukumba 27 Juli 1972 ini, cukup mumpuni jadi pemimpin di Bulukumba.
‘’Majuki Bu Ifah, Perempuan Bisa Tonji, Akademisi Insyaallah mantap,” tegas doktor manajemen PPs-UMI Makassar ini.
Hal senada juga ditegaskan akademisi dari Fisip Unismuh Makassar, Dr.Muhammad Yahya Mustafa, M.Si, sosok Musdalifah figur yang sudah dikenal dan mengenal Bulukumba sehingga pantas kalau ikut maju dalam pertarungan bupati ke depan.
Musdalifah, menjalani masa kecil di Bulukumba dan ketika menulis disertasi mencapai gelar doktor ilmu pertanian mengambil judul, Konflik Agraria dalam Relasi Antara Perusahaan Perkebunan dengan Masyarakat di Bulukumba.
Musdalifah lahir di Bulukumba 26 Juni 1963. S1 Pertanian Unhas, S2 Pertanian PPs-Unhas dan S3 Ilmu Pertanian PPs-Unhas.
Beberapa nama masuk bursa balon dan selalu jadi perbincangan termasuk di antaranya; Tomy Satria, Hamsah Pangki, Samsir Rahim (dosen Fisip Unismuh Makassar), Andi Bau Amal. H. Askar, H. Padunangi, Andi Mahfud, Kahar Muslim, Letkol Imran, HA, Makkasau, Arum Spink, Rosari Liong, H. Amang, H. Zainuddin. (ma’ruf)