Satu Lagi Mahasiswa Kendari Mengaku Kena Peluru Tajam

- Redaksi

Kamis, 3 Oktober 2019

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Bekas luka tembak yang dialami salah satu majasiswa Halu Oleo Kemndari, Oksa Putra Palulun

Bekas luka tembak yang dialami salah satu majasiswa Halu Oleo Kemndari, Oksa Putra Palulun

Beritasulsel.com, Kendari – Satu lagi mahasiswa Universitas Halu Oleo Kendari yang mengaku jadi korban penembakan pada Kamis 26 September 2019 lalu.

Namanya, Oksa Putra Palulun, mahasiswa Program Pendidikan Vokasi (PPV) Teknik Mesin Universitas Halu Oleo (UHO) Kendari. Ia didampingi senior dan teman-temannya dari Himpunan Mahasiswa Teknik Mesin datang melapor ke Ombudsman Sulawesi Tenggara, Kamis 3 Oktober 2019.

Oksa mengaku, saat terkena tembakan peluru tajam, ia sementara duduk di dekat halte depan Kantor Otoritas Jasa Keuangan (OJK) di Jalan Abdullah Silondae.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Saat itu pula, polisi mendekat dari arah Kantor Disnakertrans melakukan penyerangan terhadap mahasiswa. “Tiba-tiba ada saya rasa panas di lengan sebelah kiri,” kata Oksa kepada jurnalis di Kantor Ombudsman Perwakilan Sultra.

Di saat yang bersamaan dirinya terluka, ia melihat ada korban tersungkur di jalanan. Namun dirinya tak mengetahui pasti siapa orang yang jatuh tersungkur itu. Kuat dugaan adalah Randi (21) yang belakangan meninggal dunia akibat tembakan di dada.

Oska menyebut, tak lama setelah adanya korban tembak, rombongan mahasiswa Teknik bergerak menuju Masjid Agung Alkautsar untuk balik ke kampus. Ia baru sadar kena tembak setelah tiba di rumahnya.

“Nanti tiba di rumah, baju terasa basah, saya periksa ternyata ada darah,” katanya.

Posisi lukanya berada di lengan tangan kiri tertembak dari depan tembus belakang. Beruntung tidak mengenai dadanya. Ia menyebut, baru melapor karena takut akan keselamatannya.

“Nanti ada pendampingan dari senior-senior, saya beranikan diri melapor ke Ombudsman,” tuturnya.

Sementara itu, Kepala Ombudsman Perwakilan Sultra, Mastri Susilo menyebut, Oska menyerahkan sebuah kaos berwarna hitam dan jaket berwarna abu-abu yang berlubang akibat tertembus peluru.

Terhadap laporan ini, lanjut Mastri, pihaknya akan menindaklanjuti dan meneruskan kepada tim investigasi yang dibentuk oleh Mabes Polri.[source]

Berita Terkait

Kronologi Lengkap, Pria di Manimpahoi Sinjai yang Tewas Ditikam di Dalam Rumahnya
Kapolda Sulsel Dimutasi, Eks Kapolrestabes Makassar Ditunjuk Sebagai Penggantinya
Kapolri Mutasi Sejumlah Kapolres di Sulsel, Berikut Daftar Lengkapnya
Oknum Debt Collector di Bulukumba Dipolisikan Dituding Rampas Mobil, Begini Kronologinya
Kebakaran Pondok Pesantren Mambaul Ulum Addariah DDI Patobong Pinrang, Satu Santri Tewas
Breaking News: “Satu Santri Ponpes Hasyim Asy’Ari Bantaeng, Ditemukan Tewas”
Bila Kapolda Sulsel Irjen Pol Andi Rian Tidak Dicopot, Kebebasan Pers Terancam
Sulsel Usulkan 6 Item Warisan Budaya Tak Benda dalam Sidang Penetapan WBTB

Berita Terkait

Kamis, 13 Maret 2025 - 17:25

Kapolda Sulsel Dimutasi, Eks Kapolrestabes Makassar Ditunjuk Sebagai Penggantinya

Kamis, 13 Maret 2025 - 14:34

Kapolri Mutasi Sejumlah Kapolres di Sulsel, Berikut Daftar Lengkapnya

Kamis, 30 Januari 2025 - 14:20

Oknum Debt Collector di Bulukumba Dipolisikan Dituding Rampas Mobil, Begini Kronologinya

Rabu, 8 Januari 2025 - 17:34

Kebakaran Pondok Pesantren Mambaul Ulum Addariah DDI Patobong Pinrang, Satu Santri Tewas

Minggu, 24 November 2024 - 13:46

Breaking News: “Satu Santri Ponpes Hasyim Asy’Ari Bantaeng, Ditemukan Tewas”

Berita Terbaru

Pemkot Parepare

RSUD Andi Makkasau Parepare Ucapkan Selamat HUT PPNI ke-51

Senin, 17 Mar 2025 - 17:34