Beritasulsel.com – Pengurus Cabang Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Kabupaten Bulukumba melakukan aksi unjuk rasa (Unras) di depan kantor Kejaksaan Negeri Bulukumba, Kamis (28/4/22).
Koordinator Lapangan pada aksi itu, Herman mengatakan bahwa unras tersebut menuntut agar Kejakasaan Negeri Bulukumba serius dalam menangani atau menindaklanjuti kasus korupsi yang sedang ditangani.
Karena kata Herman, ada beberapa indikasi kasus korupsi yang harus ditindak tegas oleh pihak kejaksaan karena sangat merugikan negara.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Pertama, indikasi dugaan korupsi Jalinan Persalinan (Jampersal). Kedua, Program Kemenag TPA/TPQ. Ketiga, persatuan petani pemakai air (P3A). Keempat, program Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS),” ungkap Herman.
“Kami mendesak Kejari Bulukumba agar segera menuntaskan keempat kasus tersebut dan kasus kasus indikasi korupsi lainnya. Dan jika tidak sanggup, maka Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Bulukumba silahkan mundur saja dari jabatannya,” imbuhnya.
“Kami menilai pihak kejaksaan tidak serius dalam menangani keempat kasus tersebut untuk itu kami mendesak kejaksaan agar serius dan tidak menutup mata pada kelanjutan kasus ini. Yang ditakutkan, jangan sampai ada kongkalikong selama ini sehingga kasus ini mandek,” tutur Herman.
“Jika dalam waktu dekat Kejari tidak mengindahkan tuntutan kami dan tidak mempercepat semua proses penanganan kasus tersebut, maka kami akan memobilisasi massa untuk melakukan aksi besar-besaran dan akan menindaklanjutinya sampai ke Kejakasaan Tinggi Sulawesi Selatan,” tandasnya.
Sementara itu, Ketua PMII Cabang Bulukumba Sulfikar Asyraf mengatakan dirinya mendesak Kajari Bulukumba agar fokus menuntaskan kasus kasus yang ditinggalkan Kajari sebelumnya.
“Kami berharap Kajari saat ini bukan cuman datang menerima kasus namun tidak ada penyelesaian. Dan kami berharap agar semua yang terindikasi masuk pusaran kasus, tidak dijadikan ATM berjalan oleh oknum oknum yang ada di Kejari Bulukumba,” katanya menandaskan.
Editor: Heri