Beritasulsel.com – Pemerintah Kota Parepare melalui Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) mengajak masyarakat untuk bersama-sama dalam penanganan kekerasan dan perlindungan bagi perempuan dan anak.
Ajakan itu terungkap dalam Sosialisasi Pencegahan Kekerasan Terhadap Perempuan dan Anak, Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO), Anak Berhadapan Hukum (ABH) dan Perkawinan Anak yang berlangsung di Balai Ainun Habibie, Parepare, Selasa (17/9/2024).
Kegiatan sosialisasi dibuka resmi oleh Kepala Dinas DP3A Parepare, Jumadi M, dihadiri pemateri pencegahan kekerasan terhadap perempuan dan anak Nilawati A Ridha, serta masing-masing Ketua RT dan RW dari 22 Kelurahan di Parepare.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Ini menjadi bagian upaya dan langkah rutin kami di DP3A, untuk menekan potensi terjadinya tindak kekerasan terhadap perempuan dan anak yang menjadi isu penting dan mesti pencegahan masif,” kata Jumadi.
Dia menekankan, dengan atensi dan upaya sosialisasi ini, masyarakat lebih paham dan berani bersuara ketika menemukan potensi terjadinya tindak kekerasan tersebut.
Jumadi mengingatkan, cukup banyak tindak kekerasan terhadap perempuan dan anak, yang acap kali disepelekan dan didiamkan karena kurangnya perhatian dan ketidak beranian korban untuk melaporkan kepada pihak penanganan, seperti ke DP3A.
“Padahal setiap korban berhak untuk dilindungi. Tapi sayangnya, banyak dari mereka yang bungkam karena takut,” beber Jumadi.
Karena itu, Jumadi mengemukakan, DP3A sigap kolaborasi bersama tokoh dan kelompok masyarakat, untuk lebih memudahkan terungkapnya kasus kekerasan, serta melindungi perempuan dan anak yang rentan menjadi korban.
Melalui sosialisasi ini, dia berharap, setiap upaya pencegahan dan penanganan kekerasan terhadap perempuan dan anak, dapat dipahami secara menyeluruh dan utuh.
Sehingga, setiap masyarakat memiliki peran melindungi korban, dan melaporkan pelaku untuk diberi efek jera atas tindakannya.
“Jangan ki takut melapor jika ditemukan kasus kekerasan itu. Kami dari DP3A Parepare selalu siap dan sigap untuk menangani persoalan tindak kekerasan itu. Kita ciptakan Parepare yang aman dan minim kasus kekerasan,” tegas Jumadi. (*)