Beritasulsel.com – Sebanyak kurang lebih 800 peserta yang terdiri dari Penyuluh KB, PLKB Non PNS dan Operator Balai KB, Kader IMP (PPKBD dan Sub PPKBD) serta Tim Pendamping Keluarga memadati Gedung Balai Kartini Bantaeng. Jumat, (4 Agustus 2023).
Dari informasi yang didapatkan lewat Humas Pemkab Bantaeng, dikatakan bahwa pada hari ini dilangsungkan Kegiatan Pertemuan Intensifikasi Pendampingan Ibu Hamil dan Ibu Pascapersalinan yang dirangkaikan dengan silaturrahmi Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Sulawesi Selatan dengan Penyuluh KB/PLKB, Kader IMP dan TPK Percepatan Penurunan Stunting se-Kabupaten Bantaeng.
Kegiatan tersebut dibuka langsung oleh Bupati Bantaeng, H. Ilham Azikin didampingi Ketua TP-PKK Kab.Bantaeng, Hj. Sri Dewi Yanti.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Dalam sambutannya, panitia pelaksana kegiatan mengatakan kegiatan ini dilaksanakan guna meningkatkan pengetahuan dan wawasan serta keterampilan Tim Pendamping Keluarga terkait pendampingan bagi ibu hamil dan ibu pasca persalinan, serta terpantaunya pelayanan KB dalam rangka Hari Keluarga Nasional Ke-XXX Tingkat Provinsi Sulawesi Selatan di Fasyankes KB.
Sementara Kepala Perwakilan BKKBN Prov.Sulsel, Shodiqin dalam sambutannya mengatakan bahwa dalam upaya menurunkan prevalensi stunting di Indonesia, salah satu strategi BKKBN adalah melakukan pendampingan berkelanjutan terhadap calon pengantin, ibu hamil, pasca persalinan dan bayi baru lahir hingga usia 5 tahun.
“Pendampingan masa kehamilan ini sangat penting dalam upaya menurunkan stunting karena merupakan golden period tahap 1 dari 1000 HPK. Perkembangan sel-sel otak janin 70% terjadi pada masa didalam kandungan, sehingga perlu dijaga kesejahteraan janin selama masa kehamilan,” kata Shodiqun.
“Dari hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) Tahun 2022, angka prevalensi stunting Prov.Sulsel mampu menurunkan 0.2 (27.4 ke 27.2). Sedangkan Kab.Bantaeng turun 0.4 (22.5 ke 22.1). Anak stunting tidak hanya mengganggu pertumbuhan fisik dan perkembangan otak saja, namun memiliki riwayat kesehatan buruk karena daya tahan tubuh yang buruk. Stunting juga bisa menurun ke generasi berikutnya bila tidak ditangani dengan serius,” jelas Kepala Perwakilan BKKBN Prov.Sulsel.
Beliau juga menyampaikan apresiasi kepada Bupati Bantaeng, Ketua TP PKK dan DPPKB yang telah membuktikan hingga ke penghargaan tertinggi di Bidang Bangga Kencana yang telah didapatkan.
Shodiqin menambahkan bahwa Bupati Bantaeng ini sangat luar biasa. Beberapa penghargaan tingkat nasional telah diraihnya.
Diantaranya Manggala Karya Kencana dari Kepala BKKBN kepada Bupati Bantaeng tahun 2021 dan kepada Ketua TP PKK tahun 2022, serta pada tahun ini tanda kehormatan tertinggi dari Presiden RI kepada Bupati Bantaeng berupa Satyalencana Wira Karya (SWK) yang diserahkan langsung oleh Wakil Presiden RI di Banyuasin Sumatera Selatan bulan lalu.
Sementara itu Bupati Bantaeng dalam sambutannya menyampaikan penghargaan tertinggi di Bidang Bangga Kencana yang telah diterima dari Presiden RI adalah bentuk komitmen, kolaborasi dan kerja baik dari seluruh kader dan seluruh unsur di Kab.Bantaeng.
“Sebagai bentuk pertanggungjawaban yang telah kita raih, kita harus memberikan kebermanfaatan setiap saat kepada masyarakat terutama seluruh kader harus membuktikan kerja-kerja baik ditengah masyarakat. Kalau masyarakat bahagia, tidak ada stunting,” kata Bupati Bantaeng.
Ditambahkannya pula bahwa keberadaan Tim Pendamping Keluarga (TPK) merupakan aktor penting untuk menyelesaikan masalah stunting di Indonesia, khususnya di Kab.Bantaeng yang kita cintai ini.
“Maka dari itu melalui momentum ini, mari tumbuhkan semangat bersama dalam meningkatkan pemahaman tentang pelaksanaan pendampingan keluarga dan melayani keluarga beresiko stunting di Kab.Bantaeng,” kata Bupati.
“Dengan adanya TPK yang langsung turun dilapangan dan mengetahui masalah yang ada dlingkup terkecil yaitu keluarga yang ada di Desa/Kelurahan, bukan hal yang mustahil target nasional sebesar 14 persen bisa kita capai pada tahun 2024,” ungkap Bupati.
Dari absensi panitia pelaksana kegiatan ini, didapatkan data ada 152 Tim di Kabupaten Bantaeng yang terdiri dari 152 Bidan, 152 Kader PKK dan 152 Kader KB dengan total 456 orang yang hadir di Balai Kartini.
Kegiatan ini juga dirangkaikan pula dengan penyerahan insentif dari APBD Kabupaten Bantaeng kepada seluruh Kader IMP oleh Bupati Bantaeng berupa Biaya Operasional Pemantauan Pendampingan Sasaran Keluarga Berisiko Stunting kepada Tim Pendamping Keluarga oleh Kepala Perwakilan BKKBN dan penyerahan secara simbolis seragam Kader IMP dan TPK oleh Ketua TP PKK Kab.Bantaeng.
*(Humas Pemkab Bantaeng)