Parepare, Sulsel – Kinerja pembangunan Kota Parepare terus menunjukkan tren positif setiap tahunnya. Kinerja tahun ini hingga memasuki triwulan III lebih tinggi dibanding periode sama tahun lalu.
Buktinya, pada triwulan III tahun ini realisasi capaian kinerja kegiatan pembangunan Parepare per 28 Oktober 2021 sudah mencapai 75,08 persen.
Tahun lalu pada triwulan III, realisasi fisik capaian kinerja pembangunan hanya 71,04 persen.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Demikian juga dengan penyerapan anggaran atau realisasi keuangan, lebih tinggi triwulan III tahun ini dibanding tahun lalu.
Tahun ini serapan anggaran hingga triwulan III sudah mencapai 52,43 persen. Tahun lalu pada triwulan III realisasi penyerapan keuangan baru di angka 45,69 persen.
“Kami juga laporkan bahwa terjadi peningkatan capaian kinerja fisik sebesar 21,66 persen pada triwulan III, jika dibandingkan capaian triwulan II yang realisasi fisiknya 53,42 persen. Dan juga terjadi peningkatan realisasi keuangan sebesar 22,30 persen pada triwulan III, jika dibandingkan realisasi keuangan pada triwulan II 30,13 persen,” ungkap Samsuddin Taha dalam laporan Monitoring dan Evaluasi (Monev) Pembangunan Triwulan III di Auditorium BJ Habibie, Komplek Rumah Jabatan Wali Kota Parepare, Kamis, 28 Oktober 2021.
Secara umum, Samsuddin Taha memaparkan bahwa belanja dalam APBD Parepare pada triwulan III hingga Oktober tahun anggaran 2021 senilai Rp1.009.205.071.281, untuk membiayai 161 program, 436 kegiatan dan 1390 sub kegiatan pembangunan Parepare yang tersebar di 33 Organisasi Perangkat Daerah (OPD) lingkup Pemkot Parepare.
Samsuddin menekankan, rapat koordinasi Monev ini penting dilakukan untuk mengetahui progres pelaksanaan program dan kegiatan pembangunan di Parepare yang dibiayai melalui dana DAU dan DAK, serta permasalahan-permasalahan apa saja yang menjadi kendala dalam pelaksanaannya. Rapat Monev ini merumuskan upaya antisipasi yang harus dilakukan untuk penyelesaian pelaksanaan kegiatan-kegiatan tersebut.
Dalam Monev, Samsuddin juga melaporkan rekapitulasi pelaksanaan pengadaan barang dan jasa mulai Januari hingga 22 Oktober 2021. Di antaranya jumlah paket pekerjaan yang telah selesai diproses melalui Bagian Pengadaan Barang dan Jasa sebanyak 661 paket dengan nilai pagu Rp187.883.172.784. Itu dengan rincian pekerjaan kontruksi 166 paket senilai Rp163.908.216.074, pengadaan barang 294 paket senilai Rp12.313.316.419, jasa konsultansi 194 paket senilai Rp10.624.432.291, dan jasa lainnya 7 paket senilai Rp1.037.172.784. (*)