Beritasulsel.com – Lembaga Pengawas Penyelenggara Pemerintahan Daerah (LP3D), Kabupaten Barru, melakukan investigasi di Desa Harapan, Kecamatan Tanete Riaja, Kabupaten Barru, Senin (24/06/19) kemarin.
Dari hasil investigasi yang dilakukan tersebut, ditemukan indikasi kerugian negara penyalahgunaan anggaran Alokasi Dana Desa (ADD) Tahun Anggaran 2018, yakni kegiatan pembangunan jaringan perpipaan air bersih yang menelan anggaran Rp. 237.000.000,- (Dua Ratus Tiga Puluh Juta Rupiah), namun kegiatan tersebut disinyalir tidak terealisasi.
“Pekerjaan perpipaan air bersih tersebut merupakan pelanggaran besar dan tidak bisa di toleransi, disamping tidak ada manfaatnya bagi masyarakat sekitar, kami menilai proyek ini gagal 100%, perlu tindakan tegas dan perhatian dari semua pihak yang bertanggung jawab atas terlaksananya proyek ini,” kata Rahman selaku Ketua LP3D Kabupaten Barru.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Sementara itu warga yang ikut menemani ke lokasi pembangunan jaringan perpipaan yang tidak mau disebutkan namanya mengatakan, tidak pernah mendapatkan transparansi anggaran atau keterbukaan informasi tentang proyek ini.
“Pembangunan ini dikerjakan seolah-olah proyek pribadi, karena kami tidak pernah mendapatkan transparansi anggaran dan keterbukaan informasi dari pemerintah setempat”, ungkap warga tersebut.
“Selain itu, yang kami ketahui proyek ini adalah rehab bendungan air bersih, namun ternyata yang terjadi adalah pembangunan baru,” kata warga yang tidak ingin disebutkan identitasnya.
Setelah melakukan investigasi, Ketua dan anggota LP3D mendatangi Kantor Desa Harapan untuk mengklarifikasi terkait dugaan penyalahgunaan anggaran ADD tahun 2018.
Kepala Desa Harapan, Lukman Hasi SE, mengatakan bahwa pembangunan air bersih di Dusun Lemo, yang diprioritaskan bagi penduduknya yang berjumlah 400 kk dengan menggunakan dana desa tahun 2018,mengakui tidak memasang papan dan prasasti sebab disimpan di tempat lain.
Disamping itu temuan lainnya pipa saluran air tidak ditanam, sebab menurut sang Kades tidak ada dalam petunjuk teknis. (ril/BSS)