Beritasulsel.com – Ketua LSM GMBI Kabupaten Sidrap, Hj. Arty Muhammadiyah, menuding Kasi Intel Kejaksaan Negeri (Kejari) Sidrap, Zainal Abidin Salampessy, arogan, sombong dan tidak tahu menghargai tamu atau pelapor.
Kepada wartawan, Hj. Arty mengatakan bahwa dirinya mengunjungi kantor Kejari Sidrap pada hari ini Rabu 28 Februari 2024 untuk mempertanyakan laporannya yang ia laporkan pada oktober tahun 2023 lalu kasus proyek bantuan bencana alam Desa Kampale.
“Namun saat kupertanyakan ke Kasi Intel Sidrap, dia (Zainal Abidin) malah marah-marah. Dia bilang dia tidak mau dirongrong, padahal saya tidak merongrong saya hanya mempertanyakan laporanku sudah sejauh mana. Dan baru kali ini saya datang mempertanyakan, itu pun karena saya disuruh oleh petugas di Kejati (Kejaksaan Tinggi),” ucap Hj. Arty menjelaskan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Kasus ini awalnya saya laporkan ke Kejati Sulsel kemudian dilimpahkan ke Kejari Sidrap karena TKP nya di Sidrap. Petugas di Kejati kemudian mengarahkan saya mempertanyakan kelanjutan kasus ini ke Kejari Sidrap. Nah, atas dasar itu saya ke Kejari Sidrap namun Kasi Intel tidak mau memberitahukan karena katanya hal itu adalah rahasia. Selain itu, dia juga marah marah, katanya dia tidak mau dirongrong, maka saya beranggapan bahwa beliau ini arogan dan tidak tahu menghargai tamu atau pelapor,” imbuh Hj. Arty.
Untuk itu, Hj. Arty berharap kepada Kepala Kejaksaan Tinggi (Kajati) Sulsel agar mencopot Kasi Intel Kejari Sidrap.
“Saya berharap Kasi Intel Sidrap dicopot, saya selaku aktivis di Sidrap tentu tidak ingin ada aparat penegak hukum bersikap arogan seperti itu, tidak tahu menghargai tamu atau pelapor. Di hadapan saya dia bilang dirinya sudah keliling menjabat sebagai Kasi dan dia katanya sudah pernah dilapor namun dia tidak takut sedikit pun. Sombong sekali ini pak Kasi, pejabat tidak boleh bersikap begitu terhadap pelapor,” tandas Ketua LSM GMBI Sidrap tersebut.
Sementara itu, Zainal Abidin Salampessy yang temui di kantor Kejari Sidrap Rabu malam (28/2/2024) mengatakan bahwa dirinya akan bertingkah lebih baik ketika tamu yang datang menemuinya bersikap atau berprilaku baik.
“Saya ini pak insya Allah kalau orang baik maka saya akan lebih baik lagi. Tapi ketika ada orang luar datang lalu seolah olah dia perintah perintah kita, bagaimana coba kalau kita ada di posisi itu?. Kemudian data yang dia (Hj. Arty) minta adalah data rahasia jadi saya harus koordinasi dulu dengan pimpinan, dan bila ada izin baru saya bisa menshare (membagikan) data itu,” dalih Zainal.
Zainal bilang, dirinya hanya menyampaikan pengalamannya dan bukan pamer atau menyombongkan diri di depan tamu atau pelapor.
“Awalnya dia (Hj. Arty) datang temui saya kemudian dia memperkenalkan diri dengan profilenya, backgroundnya apa, yah tentu saya juga memperkenalkan diri. Salahkah ketika saya juga menyampaikan pengalaman saya ketika dia yang lebih duluan menyampaikan profilenya, kan berimbang. Nah itulah yang saya lakukan,” ujar Zainal menandaskan. (***)