Beritasulsel.com – KPPN Parepare mengisi bulan Ramadhan dengan melakukan kegiatan sosial keagamaan. Salah satunya dengan melakukan kunjungan ke Pesantren Al Birru Kota Parepare untuk memberikan sejumlah donasi yang dihimpun dari kontribusi seluruh pegawai dan PPNPN, sebagai tanda tali kasih mendukung pendidikan dan keagamaan Pesantren Al Birru. Jumat, 5/4/2024.
Kepala KPPN Parepare, Ferryal Resque datang bersama perwakilan pegawai KPPN disambut hangat oleh pendiri yayasan dan segenap jajaran pengurus pesantren. Ferryal menyampaikan bahwa kehadiran KPPN di pesantren merupakan takdir yang telah ditentukan-Nya.
“Begitu banyak pesantren dan panti di Kota Parepare, ternyata Allah mentakdirkan singgahnya disini (Al Birru),” Kata Ferryal.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Kepala Sub Bagian Umum KPPN Parepare Akbar, yang menjadi PIC kegiatan, telah berkoordinasi sebelumnya dengan pengurus yayasan Rahmat, sehingga kegiatan berjalan dengan lancar. Para Siswa SMP dan SMA Yayasan Al Birru yang sementara sedang istirahat dari pembelajarannya, dapat secara lepas bertatap muka dengan Kepala KPPN dan jajarannya.
Pendiri Yayasan Al Birru Ustadz Gufron mengucapkan terimakasih atas kunjungan Kepala KPPN yang telah memberikan perhatian dan bantuan kepada para santri.
Pesantren Al Birru didirikan 30 tahun yang lalu. Ustadz Gufron merupakan orang yang merintis pertama kali sehingga Al Birru berkembang, tidak sekedar sebagai pesantren yang mengajarkan anak-anak santri sholat dan mengaji. Namun juga menjadi institusi pendidikan yang telah didaftarkan dan diakui operasionalisasinya oleh Kementerian Pendidikan Kota Makassar.
“Satu keyakinan saya saat pertama mau merintis pesantren yakni tidak ada manusia yg akan terlantarkan hal makan. Karena Allah menjamin, siapapun yang hidup pasti memiliki rizki. Ini terbukti, hari ini Bapak-ibu hadir memberikan donasinya, untuk anak-anak dapat memiliki energi cukup untuk belajar dengan adanya bahan pangan yang diberikan,” kata Ustadz Gufron dalam sambutan hangatnya.
Lebih lanjut, ustadz menyampaikan bahwa anak-anak ini hadir di yayasan ada yang dari Enrekang, Luwu, Pinrang, Wajo, Palopo, Jeneponto dan lain-lain. Semua yang hendak masuk menjadi santri harus mematuhi tata tertib yang dikeluarkan yayasan.
“Semua yang mau masuk, saya menetapkan 3 kewajiban yakni Sholat, Mengaji dan Sekolah. Jika tidak mau dengan 3 syarat tersebut ya, gak bisa kami terima,” ungkapnya.
“ Anak-anak kalau mau enak-enak santai-santai belajar, jangan disini. Tapi kalau mau susah-susah belajar, pasti hasilnya bagus. Itu selalu kami dorong agar anak-anak tidak malas belajar,” lanjut ustadz Gufron.
Secara terpisah, pengurus yayasan Rahmat menyampaikan bahwa di Yayasan ini ada 3 orang mualaf. 2 laki-laki dan 1 perempuan. Di Yayasan ini semua santri berjumlah 86 orang, yang tinggal di pondokan bersebelahan laki-laki dan perempuan.
Selanjutnya, Nurjaya Kepala Sekolah SMP Al Birru juga hadir dalam pertemuan KPPN dan Pengurus Yayasan menyampaikan bahwa dirinya sudah bekerja sebagai kepala sekolah sejak 10 tahun yang lalu, tahun 2014. Nurjaya mengaku, selama mengajar anak sekolah, semua anak-anak belajar dengan baik. Adapun kenakalan yang terkadang muncul, masih berada dalam batas kewajaran dan tidak menjadi masalah yang berarti. (*)