Karnaval Pakaian Hitam Sukses Digelar, ini Kata Wabup Bulukumba

- Redaksi

Kamis, 12 September 2019

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Wabup Bulukumba Tomy Satria Yulianto bersama peserta karnaval

Wabup Bulukumba Tomy Satria Yulianto bersama peserta karnaval

Beritasulsel.com – Karnaval pakaian hitam sukses digelar. Sedikitnya, 22 Ribu masyarakat Bulukumba memadati Lapangan Pemuda, Kamis (12/11/2019).

Lokasi seluas kurang lebih 3000 Meter persegi nyaris tanpa sekat dipadati peserta karnaval yang datang dari 10 Kecamatan,136 desa dan kelurahan.

Rangkaian kegiatan festival Pinisi ke-10 tahun 2019 ini menampilkan kreasi masyarakat, dengan balutan pakaian hitam yang dihiasi beragam pernak pernik dan atribut.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Beberapa bahkan menggunakan sampah plastik yang dikreasi menjadi baju, termasuk juga ada yang menggunakan dedaunan dan plastik yang dibentuk untuk menjadi bando.

Karnaval Pakaian Hitam atau dalam bahasa Konjo dikenal dengan ‘Baju Le’leng’.

‘Hitam Pekat’ Menuju Pusaran Kota, Mengerubut di Bundaran Pinisi Tanpa Alas Kaki.

Karnaval yang mengusung konsep budaya Tana Toa Kajang, yaitu pakaian hitam yang diikuti oleh seluruh kelompok masyarakat, pemerintahan serta swasta.

Beberapa kelompok pelajar ada yang membawa alat musik tradisional, ada juga yang menghiasi diri dengan properti berbentuk perahu Pinisi dan rumah adat Kajang.

Dari kelompok pelajar ada yang tampil tanpa mengenakan baju. Hanya sarung hitam dan Passapu’ alias pengikat kepala berwarna hitam.

Dilengkapi tarian Pabbitte Passapu, dan Tari Anggaru’. Pada tari Anggaru’ satu peserta menampilkan adegan menghunuskan badik di tengah 22 Ribu masyarakat yang hadir.

Wakil Bupati Bulukumba Tomy Satria Yulianto di tengah acara saat menyaksikan peserta mengaku, kehadiran masyarakat dengan mengenakan pakaian hitam adalah bentuk persatuan yang dibalut dalam kesederhanaan.

“Inilah Bulukumba, menyatu dalam kebersamaan. Mereka menggunakan pakaian hitam meski mereka bukan dari warga Kajang. Kuta tau semua masyarakat dari desa lain juga menggunakan pakaian hitam. Bahkan dari Kabupaten Bantaeng turut hadir pada Karnaval kita hari ini,”ucap wakil bupati

Tomy bahkan mengaku, jika masyarakat Bulukumba dipersatukan pada kegiatan ini, dan menjadi hal yang perlu digaris bawahi dan diviralkan. Bulukumba adalah satu.

Selain karnaval pakaian hitam, pada serangkaian acara masih akan berlangsung hingga 14 September mendatang di pantai Bira.(IL)

Berita Terkait

Marak Dugaan Politik Uang di Pilkada Bulukumba, Bawaslu Diseruduk Ratusan Warga
Pastikan Rekapitulasi Tingkat Kecamatan Berjalan Aman, Kapolres Bulukumba Kunjungi PPK Bontotiro
Pj Bupati Bantaeng Hadiri High Level Meeting, Andi Abubakar: “Antisipasi Inflasi Jelang Nataru 2025”
Pagelaran Seni KPU Bulukumba Tingkatkan Partisipasi Pemilih, Pjs Bupati Apresiasi
Ruang Inap PKM Herlang Tanpa Ventilasi dan AC Mati, Amin Lahaseng Minta Evaluasi, Begini Tanggapan Kapus
KPU Bulukumba Gelar Simulasi Pemungutan dan Perhitungan Suara
Dema STAI Al Gazali Nilai Ceramah Harifuddin Lewa Provokatif di Bulukumba
Debat Perdana Sukses digelar di Bulukumba, Wamil Nur Ucapkan Terima kasih

Berita Terkait

Jumat, 29 November 2024 - 20:56

Marak Dugaan Politik Uang di Pilkada Bulukumba, Bawaslu Diseruduk Ratusan Warga

Jumat, 29 November 2024 - 18:16

Pastikan Rekapitulasi Tingkat Kecamatan Berjalan Aman, Kapolres Bulukumba Kunjungi PPK Bontotiro

Senin, 18 November 2024 - 20:09

Pj Bupati Bantaeng Hadiri High Level Meeting, Andi Abubakar: “Antisipasi Inflasi Jelang Nataru 2025”

Sabtu, 16 November 2024 - 22:36

Pagelaran Seni KPU Bulukumba Tingkatkan Partisipasi Pemilih, Pjs Bupati Apresiasi

Sabtu, 16 November 2024 - 19:44

Ruang Inap PKM Herlang Tanpa Ventilasi dan AC Mati, Amin Lahaseng Minta Evaluasi, Begini Tanggapan Kapus

Berita Terbaru