Parepare, Sulsel – Alat keselamatan kapal berupa sekoci pada Kapal Motor milik PT. Pelayaran Nasional Indonesia (PT Pelni Persero), diduga dikomersial ke penumpang.
Itu diakui oleh salah seorang penumpang yang akan melakukan perjalanan jalur laut, menggunakan jasa pelayaran milik perusahaan berplat merah tersebut. Penumpang ini meminta agar identitasnya tidak dipublikasi.
Kapal motor milik PT Pelni yang diduga mempersewakan sekoci itu adalah KM Tidar.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Kapal itu berlabuh di dermaga terminal Pelabuhan Nusantar Parepare, pada musim arus balik Idul Fitri 1444H lalu. Setidaknya, ada 12 sekoci disiapkan pada kapal berkapasitas 2.000 pass tersebut.
Selain sekoci, fasilitas lain seperti matras yang harusnya cuma-cuma untuk penumpang, juga diduga dipersewakan.
Dikonfirmasi, bagian operasi PT Pelni Cabang Parepare, Eko Budi membantah dugaan sewa jual beli alat keselamatan dan fasilitas di atas Kapal KM Tidar tersebut.
Dia menegaskan, sekoci yang merupakan alat keselamatan di atas Kapal tidak boleh dipersewakan pada penumpang.
“Tidak boleh sembarang orang ada dalam sekoci atau masuk ke situ selama pelayaran. Jadi memang tidak ada tarif khusus karena bukan untuk dipersewakan,” tegasnya.
Namun, dugaan penyewaan sekoci, kata Eko Budi akan menjadi perhatian pihak PT Pelni.
Dia berjanji akan semakin memperketat pengawasan baik sebelum maupun saat kapal berlayar yang berlabuh di Parepare.
“Kalau ada yang melewati batas tentu akan kita tegur. Ke depannya akan kita lakukan perbaikan pada sektor yang masih lemah. Terkait dugaan penyewaan sekoci, tentu akan jadi atensi untuk kita telusuri. Kita akan cari oknum yang diduga mempersewakan sekoci maupun matras di area kapal,” terangnya.
Sementara Kepala Seksi Status Hukum Sertifikasi Kapal Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas III Parepare, Andi Agussalim mengatakan, KM Tidar yang sempat bersandar di dermaga terminal Pelabuhan Parepare, di luar otoritas pihaknya.
“Saat bersandar dimusim arus mudik lalu kita tidak memiliki kapasitas melakukan ramp check atau uji petik sebelum kapal berlayar untuk memastikan layak laut. Karena KM Tidar hanya kapal pengganti,” paparnya.
Namun secara umum tambah Agussalim, seluruh kapal yang bersandar di dermaga Parepare, pihaknya rutin melakukan pemeriksaan terkait layak berlayar. Termasuk alat keselamatan.
“Khusus area sekoci kita dilakukan verifikasi pengadaan papan bicara sebagai area terbatas yang hanya boleh untuk kru kapal. Terkait pengawasan dan keselamatan penumpang itu tanggungjawab nahkoda,” tandasnya. (*)