Fadhilatun kemudian emosi karena uang di rekening tersebut tersisa Rp800 ribu.
Fadhilatun kemudian menelepon Rian menanyakan perihal gaji tersebut yang hanya tersisa Rp800 ribu.
Tidak puas dijelaskan melalui telepon, Fadhilatun menyuruh Rian pulang.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Fadhilatun kemudian membeli sebotol bensin lalu menyimpan bensin tersebut di atas lemari yang ada di garasi rumahnya.
Bensin tersebut difoto lalu dikirim ke Rian dengan ancaman akan membakar anak-anaknya jika Rian tidak pulang. Rian pun akhirnya pulang dan diminta ganti baju.
Setelah itu, tangan sebelah kiri Rian diborgol lalu dikaitkan ke tangga di garasi rumah tersebut. Mereka kemudian cekcok, lalu Fadhilatun menyiram bensin ke tubuh Rian.
Selanjutnya, Fadhilatun membakar sebuah tisu yang ada di tangan kanannya lalu api pada tisu tersebut menyambar tubuh Rian hingga tubuh Rian terbakar.
“Korban (Rian) berusaha keluar dari garasi namun tidak bisa karena tangan kirinya dalam keadaan terborgol di tangga lipat,” ucap Daniel mengurai kronologi kejadian, Senin (10/6).
Korban, kata Daniel, sempat berteriak minta tolong, kemudian rekan sesama penghuni aspol datang menolong dan berhasil memadamkan api. Namun, tubuh korban sudah terbakar 90 persen.
Korban kemudian dilarikan ke Rumah Sakit dr. Wahidin Sudirohusodo, Kota Mojokerto. Korban sempat sadar dan menjalani perawatan intensif.
Halaman : 1 2 3 Selanjutnya