Enggan Bayar Jatah Preman, Lapak Pedagang di Pasar Pekkabata Dirusak

- Redaksi

Sabtu, 18 April 2020

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Beritasulsel.com – Beberapa orang pedagang yang biasa berjualan di Pasar Pekkabata Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan, resah dengan ulah preman.

Mereka meminta uang sebanyak 1,5 juta rupiah pertahun dengan dalih pembayaran lapak, bila tidak dipenuhi maka lapak para pedagang menjadi sasaran.

Hal itu diungkapkan oleh Andi Meli, salah satu pedagang yang lapaknya juga diduga dirusak oleh preman di pasar tersebut

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

“Kalau saya tidak salah hitung ada sekitar tujuh lapak milik pedagang termasuk milik saya yang dirusak oleh preman karena tidak mau membayar,” ucap Andi Meli kepada beritasulsel.com Sabtu siang (18/04/2020).

Aksi preman di pasar tersebut, kata dia, telah berlangsung selama bertahun tahun namun tidak satu pun petugas yang pernah menindaki. Bahkan laporan yang ia laporkan di Mapolres Pinrang juga belum ditindaki padahal sudah hampir satu bulan.

“Saya sudah melapor ke Polres tapi belum ada tindakan padahal sudah hampir satu bulan. Saya juga sudah surati Bupati, Dandim, Kapolres bahwa aksi premanisme di Pasar Pekkabata sangat meresahkan, mereka memungut 1,5 juta pertahun perlapak,” sambung Andi Meli.

“Lapak ipar saya Hj. Fitri, Jannah dan beberapa orang lainnya tidak dirusak karena mereka membayar setiap tahun, tapi lapak saya dirusak karena saya tidak mau membayar. Saya mau bayar kalau memang resmi dari pemerintah tapi kalau ke preman saya tidak mau karena apa dasarnya mereka mau minta bayaran,” bebernya.

Selain ke Polisi, ia juga sudah melaporkan hal tersebut ke Disperindag Pinrang, namun kata Andi Meli, Disperindag malah menyuruhnya melapor ke Polisi.

Kasat Reskrim Polres Pinrang, AKP Dharma Praditya Negara yang dikonfirmasi, hingga berita ini diterbitkan belum merespon.

Editor: Heri Siswanto

Berita Terkait

Kepala Desa di Majene Tebas Warga Hingga Tewas, Begini Kronologinya
Breaking News: “Satu Santri Ponpes Hasyim Asy’Ari Bantaeng, Ditemukan Tewas”
Sukses, KPU Pinrang Gelar Debat Publik Terakhir Pilkada 2024: Fokus Pembangunan Berbasis Kearifan Lokal
Penjual Sate di Maros Bunuh Penagih Utang
Kasat Narkoba, Iptu Andi Imran: “Polres Luwu Timur Gelar Siaran Pers dan Ungkap Penangkapan 3 Orang Terduga Pelaku”
Kejaksaan Negeri Bantaeng Musnahkan Barang Bukti Hasil Tindak Pidana Periode Maret – Oktober 2024
Kasus Pembusuran Terhadap Oknum Wartawan Media Online dan Wiraswasta di Bantaeng, Keluarga Korban: “Kami Sudah Laporkan ke Polisi”
Kedapatan Bawa Sabu 4 Gram dan Melawan Petugas, SY Diamankan Tim Sarkodes Sat Narkoba Polres Bantaeng

Berita Terkait

Senin, 25 November 2024 - 10:47

Kepala Desa di Majene Tebas Warga Hingga Tewas, Begini Kronologinya

Minggu, 24 November 2024 - 13:46

Breaking News: “Satu Santri Ponpes Hasyim Asy’Ari Bantaeng, Ditemukan Tewas”

Rabu, 13 November 2024 - 17:13

Sukses, KPU Pinrang Gelar Debat Publik Terakhir Pilkada 2024: Fokus Pembangunan Berbasis Kearifan Lokal

Rabu, 13 November 2024 - 15:49

Penjual Sate di Maros Bunuh Penagih Utang

Sabtu, 9 November 2024 - 00:16

Kasat Narkoba, Iptu Andi Imran: “Polres Luwu Timur Gelar Siaran Pers dan Ungkap Penangkapan 3 Orang Terduga Pelaku”

Berita Terbaru